Macam –
macam Alat Navigasi Elektronik
1.
Radar
Pengertian
Radar
Radar
singkatan dari “Radio Detection and Ranging” adalah peralatan navigasi
elektronik terpenting dalam pelayaran. Pada dasarnya radar berfungsi untuk
mendeteksi dan mengukur jarak suatu obyek di sekeliling kapal. Disamping dapat
memberikan petunjuk adanya kapal, pelampung, kedudukan pantai dan obyek lain
disekeliling kapal, alat ini juga dapat memberikan baringan dan jarak antara
kapal dan objek-objek tersebut.
Oleh
karena itu radar sangat bermanfaat untuk mengetahui kedudukan kapal lain
sehingga dapat membantu menghindari/ mencegah terjadinya tabrakan dilaut. Radar
akan sangat berguna pada saat cuaca buruk, keadaan berkabut, dan berlayar di
malam hari terutama apabila petunjuk pelayaran seperti lampu suar, pelampung,
bukit atau bangunan visual tidak dapat diamati.
Kelebihan
utama radar dibandingkan dengan alat navigasi elektronik lain adalah radar
tidak memerlukan stasiun-stasiun pemancar.
Bagian-bagian
Radar
a) Timer
(trigger)
Bagian
ini berfungsi untuk membangkitkan pulsa-pulsa yang bertegangan tinggi yang
diteruskan pada modulator dan indikator dalam waktu yang sama. Untuk menyamakan
waktu ini, maka diperlukan pengukur waktu yang berguna mengukur waktu
pemancaran pulsa-pulsa radio yang dipancarkan itu.
b) Modulator
Bagian
ini berfungsi untuk memodulir gelombang radio (pulsanya) yang dipancarkan dan
untuk memperkuat atau mempertinggi tegangan pulsa yang akan dipancarkan.
Tegangan tinggi ini didapat dari tabung magnetron. Dengan demikian guna
membangkitkan tegangan tinggi, pemancar harus dijalankan (dihidupkan) lebih
dahulu (stand by)
c) Pemancar
(transmitter)
Memberikan
energi yang besar pada pulsa-pulsa dalam bentuk yang disebut tenaga puncak
(peak power) yang kemudian disalurkan ke penghantar gelombang (wafeguide) terus
ke antena, dari antena pulsa itu disalurkan ke udara dalam bentuk elektron yang
berputar. Bagian pemancar ini pada instalasi dikapal disatukan dalam satu kabin
atau kotak.
d) Penghubung
TR dan Anti TR
Tenaga
gelombang radio yang dipancarkan oleh bagian pemancar (transmitter) dan tenaga
gema pulsa yang kembali dari sasaran melalui antena ke bagian penerima
(receiver) sama-sama melalui penghantar gelombang yang sama. Untuk mengatur
penyaluran energi pulsa ke antena dan dari antena penerima tersebut dilakukan
secara berganti-ganti dengan menggunakan penghubung (swich) elektronik (neon)
yang dinamakan TR dan anti TR swich (TR = Transit and Receive). Penghubung TR
bertugas mencegah pulsa-pulsa yang bertegangan tinggi dari pemancar masuk ke
bagian penerima yang sensitif terhadap tegangan tinggi. dengan demikian TR
mencegah penerima dari kerusakan dan mencegah hilangnya energi yang dipancarkan
(bila masuk ke bagian penerima). Anti TR menyalurkan energi gema-gema pulsa ke
bagian penerima dan mencegah masuknya energi ini ke bagian pemancar.
e) Bagian
penerima (receiver)
Memisahkan
(mendeteksi) dan memperkuat energi yang diterima dari sasaran. Hasil deteksi
selubung getaran radio ini diperkuat disalurkan ke bagian penguat gambar (video
amplifier) lalu diteruskan ke bagian indikator atau PPI unit.
f) Bagian
PPI (Plan Position Indikator)
Kadang-kadang
disebut juga sebagai display unit, fungsinya untuk memperlihatkan sasaran
gambar yang terkena pancaran pulsa dan menentukan arah serta jarak sasaran
dalam azimut PPI dilengkapi dengan Tabung Sinar Katoda (Cathode Ray Tube) dan
rangkaian yang disebut dasar waktu (time base) yang mengatur panjang atau
lamanya sweep sesuai dengan jarak lamanya waktu yang digunakan.
g) Bagian
Antena
Antena terdiri dari tiga bagian khusus yaitu :
·
Motor yang memutar antena
·
Servo atau sinkro sistem yang terdiri dari generator sinkro
(servo).
·
Pada antena yang mengatur putaran gir mikro swit pada antena dan
motor sinrkonnya pada putaran pembelok TSK.
·
Mikro swit gunanya untuk menunjukkan cahaya haluan (heading
plas) kecuali antena yang berbentuk parabol itu, ketiga bagian ini biasanya
ditempatkan dalam satu kotak yang disebut pedestal.
1.1.
Prosedur Pengoperasian Radar
a) Prosedur
Menghidupkan (ON)
Pada
prinsipnya prosedur penggunaan radar adalah sama untuk semua jenis radar dan
prosedur penggunaan biasanya ada dalam buku manual operasi.
Sebelum
memutar tombol utama dan tombol-tombol function pada posisi “ON” pastikan
tombol-tombol pada panel radar berada pada posisi “OFF”/penuh berlawanan dengan
arah jarum jam.
Setelah
bagian tombol-tombol pada panel radar berada pada posisi sebagaimana di atas
maka radar dapat kita hidupkan (pastikan bahwa antena dapat berputar dengan
bebas). Kemudian dilanjutkan prosedur pengoperasian sebagai berikut :
1). Perhatikan setting jarak tidak terlalu pendek
2) Selaraskan kecerahan
3) Selaraskan fokus dengan memperhatikan gelang jarak
4). Selaraskan amplifikasi sampai berbentuk bintik-bintik
kabur pada skrin
5). Set garis jarak pada kisaran jarak yang rendah
dan gunakan pemilihan frekuensi secara otomatis.
6). Selaraskan penekanan gema laut untuk
mendapatkan kontras yang baik
7). Set switch jarak sesuai keperluan dan
selaraskan lagi switch focus
8). Pastikan gambar berada di tengah-tengah
9). Set penanda haluan pada 0o atau pada haluan kapal sesuai tampilan yang
akan digunakan.
10) Hal lain yang perlu diperhatikan sebelum pengoperasian
radar adalah:
·Semua
switch dalam kaeadan minimum
·Kekuatan
listrik yang betul
·
Pastikan tidak ada orang disekitar antenna atau antenna
betul-betul bebas dari hambatan seperti tali atau benda lain yang akan
mengganggu perputaran antena.
b) Prosedur Mematikan
(Off) : Bila radar tidak akan digunakan dalam periode waktu yang panjang,
putar tombol function dan antena pada posisi Off selanjutnya tombol-tombol yang
lain putar pada posisi sebelum diaktifkan.
1.2. Prinsip Kerja
Radar
Seperti
telah diketahui radar menggunakan prinsip pancaran gelombang radio dalam bentuk
‘microwave band’. Pulsa yang dihasilkan oleh unit pemancar (transmitter unit)
dikirim ke antena melalui swich pemilih pancar/terima elektronik (T/R
electronic switch). Pada saat pengiriman sinyal antena akan berputar 10 hingga
30 kali/menit dengan memancarkan denyutan/pulsa 500 hingga 3000 kali/detik.
Ketika pemancaran, pulsa ini akan dipantulkan kembali apabila mengenai sasaran
dalam bentuk gema radio (radio echo). Pulsa yang dipantulkan ini akan diterima
kembali oleh antena dan dikirim ke unit penerima (receiver) melalui switch
pemilih pancar/terima. Pulsa ini akan di kuatkan dan akan dideteksi dalam
bentuk sinyal radio yang seterusnya dibesarkan lagi kekuatannya pada indicator.
Setiap
kali gelombang elektrik dipancarkan, bintik-bintik putih akan terbentang dari
pusat skrin/skop radar dengan kecepatan konstan dan akan membuat garis sapuan.
Garis sapuan ini akan bergerak disekeliling pusat skop dan berputar searah
jarum jam dimana putarannya selaras dengan putaran antena. Apabila sinyal video
(video signal) digunakan dalam indikator, bintik putih diatas garis sapuan ini
akan diubah kedalam bentuk gambar/bayang-bayang. Posisi gambar ini akan sejalan
dengan arah gelombang elektrik yang dipancarkan serta jarak posisi gambar ini
dengan pusat skop radar adalah berdasarkan jarak kapal dengan sasaran di suatu
tempat. Dengan demikian posisi penerima sinyal kapal senantiasa berada di pusat
skop pada tabung sinar katoda dan dikelilingi oleh objek/sasaran.
2. GPS
Pengertian
GPS
GPS
adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit. Nama
formalnya adalah NAVSTAR GPS kependekan dari NAVigation Satellite and Ranging
Global Positioning System.
Dalam
hal penentuan posisi, GPS dapat memberikan ketelitian posisi yang spektrumnya
cukup luas. Dari yang sangat teliti sampai yang biasa- biasa saja. Ketelitian
posisi yang diperoleh secra umum akan bergantung pada empat faktor, yaitu :
1). Metode penentuan posisi yang digunkan
2) Geometri dan distribusi dari satelit –
satelit yang diamati.
3). Ketelitian data yang digunakan.
4). Strategi / metode pengolahan data yang
diterapkan.
Selain
memeberikan informasi tentang waktu, GPS juga dapat digunakan untuk mentransfer
waktu dari satu tempat ke tempat lain. Ketelitian sampai beberapa nanodetik
dapat diberikan oleh GPS untuk transfer waktu antar benua.
2.1
Pengoperasian GPS
GPS
mempunyai beberapa macam (model) seperti VALSAT – 021, namun secara umum
prinsip dasar pengoperasiannya adalah relative sama dan yang membedakannya
adalah tipe dan merek GPS receiver yang bersangkutan. Prosedur pengoperasian
GPS model VALSAT 021 adalah sebagai berikut.
a) Menghidupkan
Unit GPS
Sebelum
menghidupkan GPS kita harus mengetahui posisi duga saat
pengoperasian.
Secara prinsip pengoperasian GPS sangatlah mudah dengan urut-urutan sebagai
berikut:
·
Tekan ON/ OFF untuk menghidupakn
·
Atur kecerahan cahaya dilayar tampilan
·
Untuk mematikan perangkat, tekan kunci ON /OFF selama 3 detik
b) Mengoperasikan
Navigator
1) Self
Localization
GPS
dengan mudah dapat memberikan informasi mengenai posisi kita dipermukaan bumi
disertai dengan waktu, dan kalender. GPS mencari sinyal satelit pertama, dan
saat itu juga dipergunakan untuk pembaruan data tentang waktu dan kalender
(update). Pencaraian sinyal–sinyal satelit ini dipergunakan untuk
memperbaharui
data mengenai waktu dan kalender. Proses ini memerlukan waktu rata – rata 15
menit.
2) Memasukan
Posisi Perkiraan
Diperlukan
waktu beberapa menit untuk mendapatkan posisi yang kemudian dimasukan sebagai
posisi perkiraan.
1.
tekan kunci POS, kordinat Lat/Lon ditampilkan pada layar. POS 1
akan berkedip selama GPS tidak terkunci.
2.
Tekan kunci LNI, karakter pertama dari lat/ lintang akan
berkedip
·
Tekan +/- untuk memilih Utara / Selatan ( N/ S )
·
Masukan data Lat / Lintang
·
Dilihat bahwa karakter pertama dari lon/ bujur apakah sudah
berkedip.
·
Tekan +/- untuk memilih Timur / Barat ( E / W )
POS 1
berhenti berkedi saat GPS terkunci.
3) Pemilihan
sistem Geodesi
·
Tekan ( +/- ) menuju ketampilan fungsi kedua.
·
Tekan “6” untuk mendapatkan fungsi F6, kemudian ENT.
·
Tekan ? untuk memilih sistem Geodesi, kemudian ENT.
Setiap
sistem geodesi memberikan perhitungan mengenai posisi lat/lon yang berbeda.
4) Pengenalan
tentang ketinggian antena
·
Tekan POS 1 muncul
dilayar tampilan.
·
Tekan 2 untuk menampilkan POS 2.
·
Tekan ENT untuk memasukan data ketinggian antena dalam sistem.
Yang dimaksud ketinggian disini adalah ketinggian antena terhadap rata – rata
permukaan laut.
c) Mendapatkan
posisi
·
Tekan POS
·
POS 1 muncul dilayar tampilan.
·
Posisi ini selalu diperbaharui / dikoreksi setiap 1 detik.
·
XY atau XYZ menunjukan operasi dalam 2 atau 3 dimensi.
·
Indikator “POS 1 “ akan tetap saat GPS dikunci
d) Menentukan
Kecepatan dan Arah.
·
Tekan NAV
·
Nav 1 akan mumcul dilayar tampilan.
·
Baris pertama menunjukan kecepatan dalam knots.
·
Baris kedua menunjukan arah dalam derajat.
e) Memasukan
Titik Posisi (Waypoint)
·
Tekan WPT.
·
WPT 1 akan muncul dilayar tampilan
·
Masukan nomor titik posisi. Nomor ini ditampilkan pada baris
kedua, di bawah huruf WPT
·
Tekan ENT
Karakter
pertama untuk latitude (lintang) akan berkedip
(menandakan siap untuk memasukan data ).
·
Tekan +/- untuk pilihan N ( utara ) atau S ( selatan ).
·
Masukan koordinat lintang ( lititude )
·
Kemudian periksa, karakter pertama dari bujur ( longitude ) akan
berkedip (menandakan siap untuk memasukan data)
·
Tekan +/- untuk pilihan E ( timur ) atau W ( barat )
·
Masukan koordinat bujur.
·
Tekan ENT.
f) Pemberian
nama setiap titik posisi (Waypoint)
·
Tekan WPT
·
WPT 1 akan muncul dilayar tampilan.
·
Tekan ?
·
Pilih nomor titik posisi ( waypoint )
·
Tekan ENT. Karakter pertama akan berkedip.
·
Tekan kunci (angka), yang berkenaan dengan huruf pertama dan
tekan +/- untuk memilih huruf yang diinginkan.
·
Tulis sesuai yang dikehendaki.
g) Menghapus
titik posisi (waypoint ) dan namanya.
·
Tekan WPT.
·
WPT 1 akan muncul dilayar tampilan.
·
Masukan nomor titik posisi ( waypoint ).
·
Tekan ENT
·
Tekan Nav, sekarang posisi adalah
ü
00o 00’ 000N
ü
00o 00’ 000E
ü
dan namanya juga ikut terhapus.
·
Tekan ENT
h) Memasukan koordinat saat ini
kedalam titik posisi ( waypoint ) secara otomatis.
·
Tekan WPT
·
WPT 1 akan muncul dilayar
·
Masukan nomor titik posisi ( waypoint )
·
Tekan ENT POS ENT
·
Posisi saat ini secara otomatis tersimpan didalam titik posisi
(waypoint) sesuai nomor waypoint yang kita isikan.
3. RDF
Pengertian
RDF
RDF
(Radio Direction Finder) adalah pesawat radio pencari arah yang dioperasikan
melalui penerimaan gelombang elektromagnetik oleh pemancar yang dipancarkan
oleh stasiun pemancar.
Prinsip
Kerja RDF
Antena
pesawat Radio Direction Finder (RDF) akan menerima gelombang elektromagnetik
yang dipancarkan oleh stasion pemancar. Oleh karena antena itu merupakan suatu
penghantar yang baik maka gelombang elektromagnetik dari pemancar yang diterima
oleh antena akan membangkitkan arus gelombang yang getarannya sama dengan
getaran gelombang elektromagnetik dari pemancar.
Bila bidang bingkai antena searah dengan arah datangnya isyarat
dari pemancar maka tegangan yang dijangkitkan dalam antena akan maksimum dan
bila bidang bingkai antena diputar 90o tidak
searah lagi dengan arah datangnya isyarat maka tidak ada tegangan yang
terjangkit dalam antenna dan isyarat tidak akan terdengar isyarat yang diterima
oleh antenna diteruskan ke kotak penerima dan arah pemancar akan berada pada
suara yang terkeras. Karena petunjuk arah dihubungkan dengan antena maka arah
datangnya isyarat dapat dibaca pada indikatornya.
Pada
sistem dua bingkai, bingkai yang satu mengarah ke haluan dan buritan sedangkan
yang lain ke sisi iri dan kanan pada kapal. Ujung masing-masing bingkai
dihubungkan pada dua buah kumparan yang terpisahkan dan berkedudukan tegak
lurus satu sama lain di dalam pesawat penerima. Bila pemancar berada antara dua
bingkai itu maka kedua bingkai itu akan menghasilkan tegangan yang menimbulkan
medan magnit. Tiap medan magnit akan menggambarkan sebagai vektor, jumlah
vektor itulah menunjukkan arah tempat di mana pemancar berada.
Pengoperasian
RDF
Menghidupkan
atau mematikan dan mengoperasikan atau menggunakan
pesawat
R.D.F pada prinsipnya sama dengan peralatan radio lainnya.
Cara
menghidupkan :
·
Hubungkan pesawat dengan jala-jala listrik agar pesawat mendapat
tenaga dengan menempatkan switch pada kedudukan ON.
·
Tunggu beberapa menit sampai pesawat mendapat panas yang cukup
dan kemudian tempatkan power switch pada keduudkan yang dikehendaki menurut
jumlah voltage yang masuk.
·
Tombol-tombol diatur pada kedudukan yang diperlukan untuk
mendapat arah stasionnya.
Menggunakan
pesawat R.D.F
Sebelum
mengoperasikan/menggunakan pesawat R.D.F harus hafal namanama tombol serta
kegunaannya. Hal ini adalah untuk memudahkan dalam mengoperasikannya.
·
Letakkan power switch pada kedudukan 1,2,3 menurut jumlah
voltage yang masuk.
·
Letakkan sistem switch pada kedudukan receiver.
·
Tempatkan band switch pada band yang dikehendaki kalau untuk
radio beacon tempatkan pada band 1 dan kalau untuk broad cast tempatkan pada
band 2.
·
Letakan wave form switch menurut mode isyarat yang dikehendaki
(lihat kegunaan masing-masing kedudukan).
·
Carilah frekuensi gelombang radio yang akan dibaring dengan
menggunakan tombol tuning.
·
Tombol auto frekuensi gain dan receiver frekuensi diatur sampai
mendapatkan volume suara yang baik.
·
Apabila diagram angka delapan yang terlihat pada tabir terlampau
pendek, maka tombil radius diatur pelan-pelan sampai panjang yang dikehendaki.
·
Dalam mendapatkan diagram angka delapan diusahakan sampai dapat
membentuk satu garis lurus dengan menggunakan tombol fine control.
Cara
mematikan :
Untuk mematikan
RDF setelah digunakan maka tombol-tombol seperti AF gain, RF gain radius
ditempatkan pada kedudukan minimum.
4. Echosounder
Definisi Echosounder
Sebuah
echosounder ilmiah adalah perangkat yang menggunakan teknologi SONAR untuk
pengukuran bawah air fisik dan biologis komponen-perangkat ini juga dikenal
sebagai SONAR ilmiah. Aplikasi termasuk batimetri, klasifikasi substrat, studi
vegetasi air, ikan, dan plankton, dan diferensiasi massa air.
Echosounder
merupakan salah satu teknik pendeteksian bawah air. Dalam aplikasinya,
Echosounder menggunakan instrument yang dapat menghasilkan beam (pancaran
gelombang suara) yang disebut dengan transduser. Echosounder adalah alat untuk
mengukur kedalaman air dengan mengirimkan tekanan gelombang dari permukaan ke
dasar air dan dicatat waktunya sampai echo kembali dari dasar air.
Bagian-Bagian
Echosounder
1). Time Base
Time
base berfungsi sebagai penanda pulsa listrik untuk mengaktifkan pemancaran
pulsa yang akan dipancarkan oleh transmitter melalui transducer. Suatu perintah
dari time base akan memberikan saat kapan pembentuk pulsa bekerja pada unit
transmitter dan receiver.
2). Transmiter
Transmitter
berfungsi menghasilkan pulsa yang akan dipancarkan. Suatucperintah dari kotak
pemicu pulsa pada recorder akan memberitahukan kapan pembentuk pulsa bekerja.
Pulsa dibangkitkan oleh oscillator kemudian diperkuat oleh power amplifier,
sebelum pulsa tersebut disalurkan ke transducer
3). Transducer
Fungsi
utama dari transducer adalah mengubah energi listrik menjadi energi suara
ketika suara akan dipancarkan ke medium dan mengubah energi suara menjadi
energi listrik ketika echo diterima dari suatu target. Selain itu fungsi lain
dari transducer adalah memusatkan energi suara yang akan dipantulkan sebagai
beam.
Pulsa
ditransmisikan secara bersamaan oleh keempat kuadran tetapi sinyal diterima
oleh masing-masing kuadran dan diproses secara terpisah. Keempat kuadran diberi
label a – d. Sudut θ pada satu bidang dibedakan oleh perbedaan fase (a – b) dan
(c – d), jumlah sinyal (a + c) dibandingkan dengan jumlah sinyal (b + d). Sudut
φ di dalam bidang tegak lurus terhadap yang pertama adalah sama dibedakan oleh
perbedaan fase antara (a + b) dan (c + d). Kedua sudut tersebut mendefinisikan
arah target yang spesifik (MacLennan dan Simmonds, 2005).
Kesulitan
yang dihadapi untuk mengeliminir faktor beam pattern dapat diatasi dengan
menggunakan split beam method. Metode ini menggunakan receiving transducer yang
dibagi menjadi 4 kuadran. Pemancaran gelombang suara dilakukan dengan full beam
yang merupakan penggabungan dari keempat kuadran dalam pemancaran secara
simultan. Selanjutnya, sinyal yang memancar kembali dari target diterima oleh
masing-masing kuadran secara terpisah, output dari masing-masing kuadran
kemudian digabungkan lagi untuk membentuk suatu full beam dengan 2 set split
beam. Target tunggal diisolasi dengan menggunakan output dari full beam
sedangkan posisi sudut target dihitung dari kedua set split beam.
Transducer
dengan sistem akustik split beam ini pada prinsipnya terdiri dari empat kuadran
yaitu Fore, Aft, Port dan Starboard transducer. Transducer split beam memiliki
beam yang sangat tajam (100) dan mempunyai kemampuan menentukan posisi target
dalam bentuk beam suara dengan baik yaitu dengan mengukur beda fase dari sinyal
echo yang diterima oleh kedua belah transducer (Simrad, 1993).
4). Reciever
Receiver
berfungsi menerima pulsa dari objek dan display atau recorder sebagai pencatat
hasil echo. Sinyal listrik lemah yang dihasilkan oleh transducer setelah echo
diterima harus diperkuat beberapa ribu kali sebelum disalurkan ke recorder.
Selama penerimaan berlangsung keempat bagian transducer menerima echo dari
target, dimana target yang terdeteksi oleh transducer terletak dari pusat beam
suara dan echo dari target akan dikembalikan dan diterima oleh keempat bagian
transducer pada waktu yang bersamaan
Split
beam echosounder modern memiliki fungsi Time Varied Gain (TVG) di dalam sistem
perolehan data akustik. TVG berfungsi secara otomatis untuk mengeliminir
pengaruh attenuasi yang disebabkan oleh geometrical sphreading dan absorpsi
suara ketika merambat di dalam air.
5). Recorder
Recorder
berfungsi untuk merekam atau menampilkan sinyal echo dan juga berperan sebagai
pengatur kerja transmitter dan mengukur waktu antara pemancaran pulsa suara dan
penerimaan echo atau recorder memberikan sinyal kepada transmitter untuk
menghasilkan pulsa dan pada saat yang sama recorder juga mengirimkan sinyal ke
receiver untuk menurunkan sensitifitasnya (FAO, 1983).
5. AIS
Pengertian
AIS
Automatic Identification System ( AIS ) adalah sistem pelacakan
kapal jarak pendek, digunakan pada kapal dan Stasiun Pantai untuk
mengidentifikasi dan melacak kapal dengan menggunakan pengiriman data
elektronik dengan kapal lainnya dan stasiun pantai terdekat. Informasi seperti
identifikasi posisi, tujuan, dan kecepatan dapat ditampilkan pada layar
komputer atau ECDIS ( Electronic Charts Display and Information System ).AIS
ditujukan untuk membantu awak kapal dalam bernavigasi dan memungkinkan pihak
berwenang maritim untuk melacak dan memantau gerakan kapal, Sistem AIS
terintegrasi dari Radio VHF transceiver standar dengan Loran-C atau
Global Positioning System ( GPS), dan dengan sensor navigasi elektronik
lainnya, seperti gyrocompass dan lain-lain.Untuk aturannya AIS
sendiri International Maritime Organization ( IMO ) sudah membuat suatu
aturan yaitu Regulation 19 of SOLAS Chapter V yang berisi
tentang pemasangan AIS dimana kapal-kapal diwajibkan untuk memasang
perangkat AIS transponder terutama pada kapal penumpang, kapal tangker dan
kapal berukuran 300 Gross Tonnage keatas. Peraturan tersebut juga memuat
tentang keharusan AIS untuk menyediakan data informasi berupa identitas
kapal, jenis kapal, posisi, tujuan, kecepatan, status navigasi dan informasi
lainnya yang berhubungan dengan keselamatan pelayaran.
AIS
yang digunakan pada peralatan navigasi yang penting untuk menghindari dari
kecelakaan akibat tabrakan. Karena keterbatasan dari kemampuan radio, dan
karena tidak semua kapal yang dilengkapi dengan AIS, sistem ini berarti yang
diutamakan untuk digunakan sebagai alat peninjau dan untuk menghindarkan resiko
dari tabrakan daripada sebagai sistem pencegah tabrakan secara otomatis, sesuai
dengan International Regulations for Preventing Collisions at Sea (COLREGS).
Persyaratan
AIS hanya untuk menampilkan dasar teks informasi, data yang berlaku dapat
diintegrasikan dengan sebuah graphical electronic chart atau sebuah tampilan
radar, menyediakan informasi navigasi gabungan pada sebuah tampilan tunggal.
Vessel
Traffic Service
Saat
perairan dan pelabuhan ramai, Vessel Traffic Service (VTS) boleh ada dalam
mengatur lalu lintas kapal. Sekarang, AIS menyediakan kesadaran akan lalu
lintas
tambahan
dan menyediakan pelayanan dengan informasi tentang keberadaan kapal lain dan
alur lintasannya.
Aids
to Navigation
AIS
telah berkembang dengan kemampuan dalam menyampaikan informasi mengenai posisi
serta nama suatu kapal, yakni dapat melayani pengiriman pertolongan navigasi
dan menandai posisi kapal. Bantuan ini dapat dilokasikan di pantai, misanya
pada sebuah mercusuar, atau pada air, pada platform atau pelampung. Penjaga
pantai Amerika Serikat (The US Coast Guard) mengusulkan bahwa AIS boleh diganti
RACON, atau rambu radar, baru-baru ini digunakan untuk bantuan navigasi
elektronik.
Kemampuan
pada bantuan menyiarkan navigasi juga telah membuat konsep berupa Virtual AIS,
disebut juga sebagai Synthetic AIS atau Artificial AIS. Istilah tersebut dapat
diartikan 2 kasus; pada kasus pertama, sebuah transmisi AIS mendeskripsikan
posisi nyata tetapi signalnya tersebut berasal dari sebuah lokasi penerima di
tempat lain. Contohnya, pada stasiun pantai yang menyiarkan posisi, 10 floating
channel markers, dimana masing-masing stasiun amat kecil untuk menampung
penerima itu sendiri. Pada kasus kedua, hal tersebut dapat diartikan bahwa
transmisi AIS mengindikasikan sebuah penandaan yang dimana tidak terlihat
secara fisik, atau menyangkut sebuah penandaan suatu benda yang tidak terlihat
(Karang di bawah permukaan laut atau kapal yang tenggelam).
Search
and Rescue
Berfungsi
untuk menentukan suatu posisi dalam pengoperasian Marine Search & Rescue,
hal ini sangat berguna untuk mengetahui letak dan status navigasi dari suatu
kapal atau orang yang membutuhkan pertolongan. Sekarang AIS dapat memberikan
tambahan informasi dan sumber perhatian pada layar operasi, meskipun jarak AIS
dibatasi pada jarak radio VHF. Standar AIS juga menginginkan pemakaian tepat
pada SAR Aircraft dan memberikan sebuah pesan (AIS Message 9) untuk Aircraft
pada keberadaan posisi. Kegunaan aircraft dan vessels SAR pada lokasi keadaan
bahaya terdapat alat AIS-SART AIS Search abd Rescue Transmitter yang baru-baru
ini sedang dikembangkan oleh International Electronical Commission (IEC),
standar dijadwalkan untuk diselesaikan pada akhir tahun 2008 dan AIS-SART akan
diperoleh di pasar mulai tahun 2009.
Binary
Message
Saint
Lawrence Seaway menggunakan pesan kembar atau dikenal dengan nama AIS binary
message (message tipe 8) untuk memberikan informasi tentang level air, tata tertib
pintu air, dan cuaca pada sistem kenavigasian itu sendiri.
Computing
dan networking
Beberapa
program computer telah dibuat untuk digunakan bersamaan AIS data. Beberapa
program menggunakan sebuah computer untuk memodulasi pendengaran yang murni
dari sebuah alat konvensional, marine VHF radio telephone, yang diperbaiki
untuk AIS broadcast frequency (Channel 87 and 88) ke dalam AIS data. Beberapa
program dapat mengirim ulang informasi AIS ke jaringan lokal atau global yang
menyediakan otoritas pengguna atau publik untuk mengobservasi lalu lintas kapal
dari suatu jaringan lainnya. Beberapa tampilan program data AIS dikirim dari
sebuah pengirim resmi AIS ke dalam sebuah computer atau chartplotter.
Kebanyakkan dari beberapa program tidak berupa AIS transmitter, oleh karenanya
peralatan tersebut tidak akan memberitahu posisi kapal anda tetapi mungkin
dapat digunakan sebagai alternative yang relatif murah bagi kapal kecil untuk
memberikan bantuan navigasi dan menghindari tabrakan dengan kapal yang lebih
besar yang diharuskan untuk memberitahu posisinya. Pemakai kapal juga
menggunakan penerima (receiver) untuk menemukan dan mengontrol kapal dan
menambahkan koleksi dokumen.
Concern
over web-based data
Pada
bulan desember 2004, IMO menyalahkan penggunaan data secara bebas yang tidak
bertanggung jawab dengan pernyataan berikut.
Dalam
hubungannya untuk mengumumkan ketersediannya informasi AIS secara gratis, data
kapal yang dikembangkan pada website, publikasi pada website atau transnisi
data AIS lainnya bisa mengancam keselamatan dan keamanan kapal dan fasilitas
pelabuhan dan menghambat usaha organisasi beserta anggotanya dal upaya
meningkatkan keselamatan navigasi dan keamanan sector kelautan internasional.
Cara
kerja AIS
Transponder
AIS menayangkan informasi secara otomatis, seperti posisi, kecepatan, dan
status navigasi pada interval waktu tertentu melalui transmitter VHF yang
terpasang pada transponder. Informasi tersebut diambil langsung dari sensor
navigasi kapal, khusussnya dari penerima GNSS dan gyrocompasnya. Informasi
lain, seperi nama kapal dank kode pemanggil VHF di program ketika memasang
peralatan juga ditransmisikan secara berkala. Sinyal tersebut diterima oleh
transponder AIS yang dipasang papa kapal atau di darat bergantung pada
sistemnya, seperti pada sistem VTS. Informasi yang diterima dapat ditampilkan
pada sebua layar atau plot grafik yang menunjukkan posisi kapal lain dengan
tampilan sesua yang terdapat pada layar radar.
Standar
AIS menjelaskan 2 kelas unit AIS:
·
Kelas A, digunakan pada kapal-kapal yang tercantum dalam SOLAS
Chapter V(dan kapal lain di beberapa negara)
·
Kelas B, menggunakan daya yang kecil, biaya yang relativ murah
untuk penggunaan pasar non-SOLAS.
Varisai-variasi
yang lain saat ini sedang dalam pengembangan dan di khususkan untuk penggunaan
di stasiun, pertolongan navigasi darura dan SAR, yang mana peralatan tersebut
akan menjadi pengganti dari peralatan sebelumnya.
Khusus
untuk kelas A, transponder AIS ini terdiri dari sebuah transmitter VHF, 2
penerima VHF TDMA, satu penerima VHF DSC, penghubung menuju display dan sistem
sensor menggunakan komunikasi elektronik berstandar maritime (seperti NMEA
0183, yang dikenal dengan IEC 61162). Pengalokasian waktu menjadi bagian yang
sangat vital untuk proses sinkronisasi yang baik dan pemetaan untuk kelas A.
Oleh karena itu, setiap unit diharuskan memiliki penerima GPS internal.
Dunia
kemaritim, Navigasi atau penuntun arah mempunyai peranan yang sangat penting,
karena digunakan sebagai penunjuk jalan bagi keluar masuk kapal di pelabuhan
dengan aman dan lancar, untuk itu kami ambil garis kesimpulan sebagai berikut
terkait dengan Navigasi Pelayaran yaitu,
mengetahui jenis dan fungsi alat navigasi sangat penting, hal ini dikarenakan
banyaknya bahaya navigasi yang dapat mengancam keselamatan pelayaran, dan untuk
menghindarinya dibutuhkan pengetahuan tentang alat-alat navigasi untuk
menentukan alat mana yang harus digunakan pada saat terjadi suatu bahaya
navigasi.
beberapa
fungsi alat navigasi pada paper ini adalah, GPS diperlukan untuk menentukan posisi
kapal, Radar digunakan untuk melihat keadaan di sekitar kapal pada jarak yang
sudah ditentukan sebelumnya, AIS digunakan untuk mengidentifikasi kapal yang
sedang mendekati kapal kita, RDF untuk mencari arah gelombang radio dan dapat
juga digunakan sebagai penanda pada kapal penangkap ikan.
sebelum kita melihat apa saja
alat navigasi kapal terlebih dahulu kita harus mengetahui apa yang dimaksud
dengan navigasi.
Navigasi
adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya atau di
peta, dan oleh sebab itulah pengetahuan tentang kompas dan peta, radar,
arpa, GMDSS, live saving equipment, dan buku buku
publikasi serta teknik penggunaannya haruslah dimiliki dan dipahami.
Sebelum
kompas ditemukan, navigasi dilakukan dengan melihat posisi benda-benda langit
seperti matahari dan bintang-bintang dilangit, yang tentunya bermasalah kalau
langit sedang mendung. kapal kapal sekarang sudah canggig canggih baik dari
system elektronik yg terus bermunculan sehingga mempermudahkan kita dalam
menentukan posisi kapal. tapi alat alat tradisional yg di ajarkan Bpk. ML
Palumian jgn di lupakan karena suatu saat pasti kita harus mempergunakannya.
banyak buku buku yg terbit oleh Captain captain senior kita yg mengajarkan
cara melayari kapal dgn baik. salah satunya adalah perangakat navigasi,
semua pelaut harus mengenal dan dapat menggunakannya semaksimal mungkil agar
tercapai keselamatan dalam rute pelayarannya, apalagi adik adik kita
yg masi taruna mereka wajib hukumnya. salah satu alat alat tersebut
sebagai berikut:
1.Peta merupakan
perlengkapan utama dalam pelayaran penggambaran dua dimensi (pada bidang datar)
keseluruhan atau sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan dengan
perbandingan/skala tertentu
atau
dengan kata lain representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu
yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi.
Proyeksi
peta menurut jenis bidang proyeksi dibedakan :
Proyeksi
bidang datar / Azimuthal / Zenithal
Proyeksi
Kerucut
Proyeksi
Silinder
Proyeksi
peta menurut kedudukan bidang proyeksi dibedakan :
Proyeksi
normal
Proyeksi
miring
Proyeksi
transversal
Proyeksi
peta menurut jenis unsur yang bebas distorsi dibedakan :
Proyeksi
conform, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya sudut, Proyeksi
equidistant, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya panjang
jarak, sedang Proyeksi equivalent, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan
besarnya luas suatu daerah pada bidang lengkung
2. Kompas adalah
alat penunjuk arah yang selalu menunjuk kearah Utara, dengan melihat arah
Utara-Selatan pada Kompas dan dengan membandingkannya dengan arah Utara Peta
kita sudah dapat mengorientasikan posisi pada peta
Kompas adalah
alat navigasi untuk mencari arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang
bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat. Kompas
memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang
navigasi. Arah mata angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan, timur, dan
barat. Apabila digunakan bersama-sama dengan jam dan sekstan, maka kompas akan
lebih akurat dalam menunjukkan arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan
maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih aman dan efisien dibandingkan saat
manusia masih berpedoman pada kedudukan bintang untuk menentukan arah.
Alat
apa pun yang memiliki batang atau jarum magnetis yang bebas bergerak menunjuk
arah utara magnetis dari magnetosfer sebuah planet sudah bisa dianggap sebagai
kompas. Kompas jam adalah kompas yang dilengkapi dengan jam matahari. Kompas
variasi adalah alat khusus berstruktur rapuh yang digunakan dengan cara
mengamati variasi pergerakan jarum. Girokompas digunakan untuk menentukan utara
sejati.
Lokasi
magnet di Kutub Utara selalu bergeser dari masa ke masa. Penelitian terakhir
yang dilakukan oleh The Geological Survey of Canada melaporkan bahwa posisi
magnet ini bergerak kira-kira 40 km per tahun ke arah barat laut.
Berikut
ini adalah arah mata angin yang dapat ditentukan kompas.
Utara
(disingkat U atau N)
Barat
(disingkat B atau W)
Timur
(disingkat T atau E)
Selatan
(disingkat S)
Barat
laut (antara barat dan utara, disingkat NW)
Timur
laut (antara timur dan utara, disingkat NE)
Barat
daya (antara barat dan selatan, disingkat SW)
Tenggara
(antara timur dan selatan, disingkat SE)
3. GPS Salah
satu perlengkapan modern untuk navigasi adalah Global Positioning Satelite/GPS
adalah perangkat yang dapat mengetahui posisi koordinat bumi secara tepat yang
dapat secara langsung menerima sinyal dari satelit. Perangkat GPS modern
menggunakan peta sehingga merupakan perangkat modern dalam navigasi di darat,
kapal di laut, sungai dan danau serta pesawat udara
Global
Positioning System (GPS) adalah satu-satunya sistem navigasi satelit yang
berfungsi dengan baik. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal
gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan,
dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang
serupa dengan GPS anatara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India.
Sistem
ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama
lengkapnya adalah NAVSTAR GPS (kesalahan umum adalah bahwa NAVSTAR adalah
sebuah singkatan, ini adalah salah, NAVSTAR adalah nama yang diberikan oleh
John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS).[1] Kumpulan
satelit ini diurus oleh 50th Space Wing Angkatan Udara Amerika Serikat. Biaya
perawatan sistem ini sekitar US$750 juta per tahun,[2] termasuk penggantian
satelit lama, serta riset dan pengembangan.
4. Radar sangat
bermanfaat dalam navigasiKapal laut dan kapal terbang modern sekarang
dilengkapi dengan radar untuk mendeteksi kapal/pesawat lain, cuaca/ awan yang
dihadapi di depan sehingga bisa menghindar dari bahaya yang ada di depan
pesawat/kapal.
Radar
(dalam bahasa Inggris merupakan singkatan dari radio detection and ranging,
yang berarti deteksi dan penjarakan radio) adalah sistem yang digunakan untuk
mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat dan
hujan. Istilah radar pertama kali digunakan pada tahun 1941, menggantikan
istilah dari singkatan Inggris RDF (Radio Directon Finding). Gelombang radio
kuat dikirim dan sebuah penerima mendengar gema yang kembali. Dengan
menganalisa sinyal yang dipantulkan, pemantul gema dapat ditentukan lokasinya dan
kadang-kadang ditentukan jenisnya. Walaupun sinyal yang diterima kecil, tapi
radio sinyal dapat dengan mudah dideteksi dan diperkuat.
Gelombang
radio radar dapat diproduksi dengan kekuatan yang diinginkan, dan mendeteksi
gelombang yang lemah, dan kemudian diamplifikasi( diperkuat ) beberapa kali.
Oleh karena itu radar digunakan untuk mendeteksi objek jarak jauh yang tidak
dapat dideteksi oleh suara atau cahaya. Penggunaan radar sangat luas, alat ini
bisa digunakan di bidang meteorologi, pengaturan lalu lintas udara, deteksi
kecepatan oleh polisi, dan terutama oleh militer.
A
maritime radar with Automatic Radar Plotting
Aid (ARPA) kemampuan dapat membuat trek menggunakan kontak radar .
Sistem ini dapat menghitung kursus objek dilacak , kecepatan dan titik terdekat
pendekatan ( CPA ) , sehingga tahu jika ada bahaya tabrakan dengan kapal atau
daratan lainnya .
A
ARPA khas memberikan presentasi dari situasi saat ini dan menggunakan teknologi
komputer untuk memprediksi situasi masa depan . Sebuah ARPA menilai risiko
tabrakan , dan memungkinkan operator untuk melihat manuver yang diusulkan oleh
ship.While sendiri berbagai model ARPAs yang tersedia di pasar , fungsi berikut
biasanya tersedia :
a
. Benar atau relatif presentasi gerak radar .
b . Akuisisi otomatis target ditambah akuisisi manual. Digital
membaca-out target diakuisisi yang menyediakan kursus , kecepatan, jangkauan ,
bantalan , titik terdekat pendekatan ( CPA , dan waktu untuk CPA ( TCPA ) .
c . Kemampuan untuk menampilkan informasi penilaian tabrakan
langsung pada PPI , dengan menggunakan vektor ( benar atau relatif) atau
sekitar Diprediksi grafis Danger ( PAD ) display .
d . Kemampuan untuk melakukan manuver uji coba , termasuk
perubahan tentu saja , perubahan kecepatan , dan dikombinasikan perubahan
kursus / kecepatan . Stabilisasi tanah otomatis untuk keperluan navigasi .
e . ARPA memproses informasi radar jauh lebih cepat daripada radar
konvensional namun masih tunduk pada pembatasan yang sama .
f . Data ARPA hanya seakurat data yang berasal dari input seperti
giro dan kecepatan log .
5. Telegraf merupakan sebuah mesin untuk
mengirim dan menerima pesan pada jarak jauh, mengunakan Kode Morse dengan
frekwensi gelobang radio, kode morse adalah
metode dalam pengiriman informasi, dengan menggunakan standard data pengiriman
nada atau suara,cahaya dengan membedakan ketukan dash dan dot dari pesan
kalimat, kata,huruf, angka dan tanda baca. Kode morse dapat dikirimkan melalui
peluit,bendera, cahaya, dan ketukan morse.
6. Sonar (Singkatan dari bahasa Inggris: sound navigation and
ranging), merupakan istilah Amerika yang pertama kali digunakan semasa
Perang Dunia, yang berarti penjarakan dan navigasi suara, adalah sebuah teknik
yang menggunakan penjalaran suara dalam air untuk navigasi atau mendeteksi kendaraan
air lainnya. Sementara itu, Inggris punya sebutan lain untuk sonar, yakni ASDIC
(Anti-Submarine Detection Investigation Committee. Sonar merupakan sistem yang
menggunakan gelombang suara bawah air yang dipancarkan dan dipantulkan untuk
mendeteksi dan menetapkan lokasi obyek di bawah laut atau untuk mengukur jarak
bawah laut. Sejauh ini sonar telah luas digunakan untuk mendeteksi kapal selam
dan ranjau, mendeteksi kedalaman, penangkapan ikan komersial, keselamatan
penyelaman, dan komunikasi di laut.
Cara
kerja perlengkapan sonar adalah dengan mengirim gelombang suara bawah permukaan
dan kemudian menunggu untuk gelombang pantulan (echo). Data suara dipancar
ulang ke operator melalui pengeras suara atau ditayangkan pada monitor.
7. EPIRB cara kerja melalui Cospas-Sarsat merupakan sistem search and
Rescue (SAR) berbasis satelit internasional yang pertama kali digagas oleh
empat negara yaitu Perancis, Kanada, Amerika Serikat dan Rusia (dahulu Uni
Soviet) pada tahun 1979. Misi program Cospas-Sarsat adalah untuk memberikan
bantuan pelaksanaan SAR dengan menyediakan distress alert dan data lokasi
secara akurat, terukur serta dapat dipercaya kepada seluruh komonitas
internasional. Tujuannya agar dikuranginya sebanyak mungkin keterlambatan dalam
melokasi suatu distress alert sehingga operasi akan berdampak besar dalam
peningkangkatan probabilitas keselamatan korban. Keempat negara tersebut
mengemabangkan suatu sistem satelit yang mampu mendeteksi beacon pada frekuensi
121,5/243 MHz dan 406 MHz. Emergency Position-Indicating Radio Beacon
(EPIRB)adalah beacon 406 Mhz untuk pelayaran merupakan elemen dari Global
Maritime Distress Safety System (GMDSS) yang didesain beroperasi dengan sistem
the Cospas-Sarsat. EPIRB sekerang menjadi persyaratan dalam konvensi internasioal
bagi kapal Safety of Life at Sea (SOLAS). Mulai 1 Februari 2009, sistem
Cospas-Sarsat hanya akan memproses beacon pada frekuensi 406 MHz. Cospas
merupakan akronim dari Cosmicheskaya Sistyema Poiska Avariynich Sudov sedangkan
Sarsat merupakan akronim dari Search And Rescue Satellite-Aided Tracking
Prinsip
Kerja
Ketika
beacon aktif, sinyal akan diterima oleh satelit selanjutnya diteruskan ke Local
User Terminal (LUT) untuk diproses seperti penentuan posisi, encoded data dan
lain-lainnya. Selanjutnya data ini diteruskan ke Mission Control Cetre (MCC) di
manage. Bila posisi tersebut diluar wilayahnya akan dikirim ke MCC yang
bersangkutan, bila di dalam wilayahnya makan akan diteruskan ke instansi yang
bertanggung jawab.
8. Navtex ,adalah sistem otomatis
internasional untuk langsung mendistribusikan peringatan maritim navigasi,
ramalan cuaca dan peringatan, pencarian dan penyelamatan pemberitahuan dan
informasi yang serupa dengan kapal. A, rendah-biaya kecil dan mandiri
"pintar" pencetakan radio penerima dipasang di jembatan, atau tempat
dari mana kapal yang berlayar, dan memeriksa setiap pesan yang masuk untuk
melihat apakah telah diterima selama transmisi sebelumnya, atau jika itu adalah
kategori tidak tertarik untuk menguasai kapal. Frekuensi transmisi pesan ini
adalah 518 kHz dalam bahasa Inggris, sementara 490 kHz digunakan untuk
menyiarkan dalam bahasa lokal.
Pesan
dikodekan dengan kode sundulan diidentifikasi oleh menggunakan alfabet untuk
mewakili stasiun penyiaran, jenis pesan, dan diikuti oleh dua angka yang
menunjukkan nomor urut pesan.
9. Search and Rescue Transponder (SART) perangkat
yang digunakan untuk menemukan kelangsungan hidup kerajinan atau pembuluh
tertekan dengan menciptakan serangkaian titik pada layar radar 3 cm kapal
menyelamatkan itu. Jangkauan deteksi antara perangkat ini dan kapal, tergantung
pada ketinggian radar tiang kapal dan ketinggian SART, biasanya sekitar 15 km
(8 mil laut). Perhatikan bahwa radar laut tidak dapat mendeteksi SART bahkan
dalam jarak ini, jika pengaturan radar tidak dioptimalkan untuk deteksi SART.
Setelah
terdeteksi oleh radar, SART yang akan menghasilkan indikasi visual dan aural.
10. Radio GMDSS Digital Selective Calling
(DSC) pada MF, HF dan VHF radio maritim sebagai bagian dari sistem GMDSS. DSC
terutama ditujukan untuk memulai kapal-ke-kapal, kapal-ke-pantai dan
pantai-ke-kapal telepon radio dan MF / HF radiotelex panggilan. Panggilan DSC
juga dapat dibuat untuk stasiun individu, kelompok stasiun, atau "semua
stasiun" dalam jangkauan seseorang. Setiap kapal DSC-dilengkapi, stasiun
pantai dan kelompok ditugaskan unik 9-digit Maritime Mobile Service Identity.
Alert
distress DSC, yang terdiri dari sebuah pesan marabahaya terformat, digunakan
untuk memulai komunikasi darurat dengan kapal dan pusat koordinasi
penyelamatan. DSC dimaksudkan untuk menghilangkan kebutuhan bagi orang-orang di
jembatan kapal atau di pantai untuk terus menjaga penerima radio pada saluran
radio suara, termasuk saluran VHF 16 (156,8 MHz) dan 2182 kHz sekarang
digunakan untuk marabahaya, keselamatan dan panggilan. Sebuah arloji
mendengarkan kapal kapal GMDSS dilengkapi pada 2182 kHz
11. Sextans adalah konstelasi
khatulistiwa minor yang diperkenalkan pada abad ke-17 oleh Johannes Hevelius.
Namanya adalah Latin untuk sekstan astronomi, instrumen yang Hevelius sering
melakukan penggunaan dalam pengamatannya Dalam, Dunia Pelayaran di gunakan
untuk menentukan Posisi Kapal Artikel Baru Menghitung ketingaian Benda Angkasa
Dan azimutnya.
12. LORAN (LOng RAnge Navigation[1]) adalah sistem navigasi radio
terestrial menggunakan frekuensi rendah pemancar radio yang menggunakan
beberapa pemancar ( multilateration ) untuk menentukan lokasi dan / atau
kecepatan penerima . Versi saat ini dari LORAN umum digunakan adalah LORAN - C
, yang beroperasi di bagian frekuensi rendah dari spektrum EM 90-110 kHz . ,
Terutama untuk melayani sebagai cadangan untuk GPS dan metode navigasi GNSS
systemsThe lain yang disediakan oleh LORAN didasarkan pada prinsip perbedaan
waktu antara penerimaan sinyal dari sepasang pemancar radio . [ 3 ] A diberikan
konstan perbedaan waktu antara sinyal dari dua stasiun dapat diwakili oleh
garis hiperbolik posisi ( LOP ) . Jika posisi dua stasiun disinkronkan
diketahui , maka posisi penerima dapat ditentukan sebagai suatu tempat pada
kurva hiperbolik tertentu di mana perbedaan waktu antara sinyal yang diterima
adalah konstan . Dalam kondisi ideal, hal ini secara proporsional setara dengan
perbedaan jarak dari receiver ke masing-masing dari dua stasiun .
Dengan
sendirinya , dengan hanya dua stasiun , posisi 2 dimensi penerima tidak dapat
diperbaiki . Sebuah aplikasi kedua prinsip yang sama harus digunakan ,
didasarkan pada perbedaan waktu dari sepasang yang berbeda dari stasiun . Dalam
prakteknya , salah satu stasiun dalam pasangan kedua mungkin juga - dan sering
-in adalah pasangan pertama . Dengan menentukan persimpangan dua kurva
hiperbolik diidentifikasi oleh penerapan metode ini , memperbaiki geografis
dapat ditentukan .
13. Nautical publications istilah teknis digunakan
di kalangan maritim menggambarkan satu set publikasi, umumnya diterbitkan oleh
pemerintah pusat, untuk digunakan dalam navigasi yang aman kapal, perahu, dan
kapal serupa.
semua
buku buku navigasi yg berhubungan dengan daerah yg akan di layari harus ada di
atas kapal sebagai panduan bagi para navigator. agar terciptanya pelayaran yg
aman/safe navigation
14. Marine VHF radio diinstal pada semua kapal
besar dan kapal kecil yang paling bermotor . Hal ini digunakan untuk berbagai
tujuan , termasuk memanggil tim penyelamat dan berkomunikasi dengan pelabuhan ,
kunci , jembatan dan marina , dan beroperasi di rentang frekuensi VHF , antara
156-174 MHz . Meskipun banyak digunakan untuk menghindari tabrakan ,
penggunaannya untuk tujuan ini adalah perdebatan dan sangat tidak dianjurkan
oleh beberapa negara , Satu set VHF laut merupakan pemancar dan penerima
gabungan dan hanya beroperasi pada standar , frekuensi internasional dikenal
sebagai saluran . Saluran 16 ( 156,8 MHz ) adalah panggilan internasional dan
distress
VHF
Marine kebanyakan menggunakan " simplex " transmisi , dimana
komunikasi hanya dapat terjadi dalam satu arah pada satu waktu . Sebuah tombol
transmit di set atau mikrofon menentukan apakah itu beroperasi sebagai pemancar
atau penerima . Mayoritas saluran Namun , yang dikhususkan untuk " duplex
" transmisi saluran di mana komunikasi dapat terjadi di kedua arah secara
bersamaan [ 3 ] . Setiap channel duplex memiliki dua tugas frekuensi . Hal ini
terutama karena , pada hari-hari sebelum ponsel dan satcomms menjadi luas ,
saluran dupleks dapat digunakan untuk menempatkan panggilan pada sistem telepon
umum untuk biaya melalui operator laut . Fasilitas ini masih tersedia di
beberapa daerah , meskipun penggunaannya sebagian besar telah mati . Di
perairan AS , Marinir radio VHF juga dapat menerima siaran radio cuaca , di
mana mereka yang tersedia , pada hanya menerima saluran WX1 , wx2 , dll
13. Inmarsat-C is
a two-way, layanan paket data yang dioperasikan oleh perusahaan
telekomunikasi Inmarsat. Layanan ini telah disetujui untuk digunakan di bawah
Distress Global Maritim dan Keselamatan System (GMDSS), memenuhi persyaratan
untuk Keamanan Kapal Sistem Alert (SSAS) yang didefinisikan oleh Marine
Organization (IMO) dan layanan yang paling banyak digunakan dalam Sistem
Pemantauan Kapal nelayan (VMS).
Layanan
ini menawarkan transfer data, e-mail, SMS, panggilan kru, teleks, pemantauan
jarak jauh, pelacakan (pelaporan posisi); grafik dan informasi cuaca, informasi
maritim keselamatan (MSI), keamanan maritim, GMDSS, dan SafetyNet dan FleetNET
jasa.
Layanan
ini dioperasikan melalui Inmarsat-C Transceiver atau daya yang lebih rendah
mini-C Transceiver. Kedua korban dan disetujui untuk layanan service yang sama
yang tersedia untuk maritim, tanah mobile dan aeronautical digunakan.
14. The Automatic Identification System (AIS)adalah
jarak pendek sistem pelacakan pesisir digunakan pada kapal dan dengan Lalu
Lintas Kapal Jasa ( VTS ) untuk mengidentifikasi dan menemukan kapal oleh
elektronik pertukaran data dengan kapal lain di dekatnya dan stasiun VTS .
Informasi seperti identifikasi yang unik , posisi , arah dan kecepatan dapat
ditampilkan pada layar atau ECDIS . AIS dimaksudkan untuk membantu petugas
watchstanding kapal dan memungkinkan pihak berwenang maritim untuk melacak dan
memantau pergerakan kapal , dan mengintegrasikan VHF sistem transceiver standar
seperti penerima LORAN - C atau Global Positioning System , dengan sensor
navigasi elektronik lainnya , seperti gyrocompass atau tingkat indikator
gilirannya .
(
IMO ) Konvensi Internasional Organisasi Maritim Internasional untuk Keselamatan
Jiwa di Laut ( SOLAS ) membutuhkan AIS untuk dipasang di atas kapal voyaging
internasional dengan tonase kotor ( GT ) dari 300 atau lebih ton , dan semua
kapal penumpang terlepas dari ukuran . Diperkirakan bahwa lebih dari 40.000
kapal saat ini membawa kelas AIS peralatan A . [ Rujukan? ]
Kapal
luar AIS jangkauan radio dapat dilacak dengan sistem Long Range Identifikasi
dan Pelacakan dengan transmisi kurang sering
15. Binoarculs, teropong atau teleskop
teropong adalah sepasang teleskop identik atau cermin - simetris dipasang side
- by-side dan selaras untuk menunjuk secara akurat ke arah yang sama ,
memungkinkan pengunjung untuk menggunakan kedua mata dengan visi teropong saat
melihat obyek yang jauh . Sebagian besar ukuran yang akan diselenggarakan
dengan menggunakan kedua tangan , meskipun ada jenis jauh lebih besar . Kecil ,
teropong daya rendah untuk digunakan di acara-acara kinerja dikenal sebagai
kacamata opera ( lihat di bawah ) . Banyak singkatan berbeda yang digunakan
untuk teropong , termasuk gelas dan sampah
Tidak
seperti teleskop monokuler , teropong memberikan pengguna gambar tiga dimensi :
dua pandangan , disajikan dari sudut pandang yang sedikit berbeda untuk setiap
mata pemirsa , menghasilkan tampilan yang digabung dengan persepsi kedalaman .
Tidak perlu untuk menutup atau menghalangi satu mata untuk menghindari
kebingungan , seperti biasa dengan teleskop monokuler . Penggunaan kedua mata
juga secara signifikan meningkatkan ketajaman visual yang dirasakan , bahkan
pada jarak di mana persepsi kedalaman tidak jelas (seperti ketika melihat obyek
astronomi ) .
16. Echo sounder adalah teknik menggunakan
pulsa suara diarahkan dari permukaan atau dari kapal selam secara vertikal ke
bawah untuk mengukur jarak ke bawah melalui gelombang suara . Echo terdengar
juga dapat merujuk kepada hydroacoustic "echo sounder " didefinisikan
sebagai suara aktif dalam air ( sonar ) , Jarak diukur dengan mengalikan
setengah waktu dari pulsa keluar sinyal untuk kembalinya dengan kecepatan suara
di dalam air , yang kira-kira 1,5 kilometer per detik . Echo terdengar secara
efektif aplikasi tujuan khusus dari sonar yang digunakan untuk menemukan
bottom.As serta bantuan untuk navigasi ( sebagian besar kapal yang lebih besar
akan memiliki setidaknya sounder kedalaman sederhana ) , echo terdengar umumnya
digunakan untuk memancing . Variasi elevasi sering mewakili tempat di mana ikan
berkumpul . Sekolah ikan juga akan mendaftar. Kebanyakan memetakan kedalaman
laut menggunakan speed suara rata-rata atau standar. Dimana akurasi yang lebih
besar diperlukan rata-rata dan bahkan standar musiman dapat diterapkan ke
daerah laut . Untuk kedalaman akurasi yang tinggi , biasanya terbatas pada
tujuan khusus atau survei ilmiah , sensor mungkin diturunkan untuk mengamati
faktor-faktor ( suhu, tekanan dan salinitas ) digunakan untuk menghitung
kecepatan suara dan dengan demikian menentukan kecepatan suara aktual dalam
kolom air lokal
Dari
rangkuman di atas seperti telegraf saat ini sudah tidak di gunakan lagi. dan
mengenai inmarsat masi ada inmarsat A dan M yg biasa di gunakan. biasanya di
kapal mengunakan 2 system inmarsat A dan C karena biaya dan cost serta system
lebih mudah. dalam pengiriman fax, email dan call. perangkat navigasi yg
traditional pun masi banyak yg belum termasuk, seperti topdal merka, dan
ssebagainya.ini hanya sebagian semoga bermanfaat buat calon pelaut atau
pelautnya sendiri yg ingin mengingat lagi alat alat navigasi di atas kapal.
wah mantap
ReplyDelete