OPERATOR KELAS DUNIA.
1. DP World
DP World merupakan perusahaan operator pelabuhan dunia
yang berkembang dari pengelolaan pelabuhan Dubai, Uni Emirat Arab. Tahun 2008
merupakan saat yang bagus untuk DP World, walaupun pada tahun tersebut,
perekonomian dunia bergejolak terutama pada semester kedua sebagai akibat dari
krisis finansial global, keuntungan DP World tumbuh 48 % pada tahun tersebut.
Nilainya mencapai $621 juta sebagai hasil usaha perusahaan untuk fokus sebagai
operator terminal kargo di pelabuhan-pelabuhan pada negara-negara yang sedang
berkembang perekonomiannya. Terminal-terminal kargo yang dikelola DP World di
dunia menangani 8 % lebih banyak kargo dibanding tahun 2007, yang mencapai 46.8
juta TEU (twenty foot equivalent container units), dengan gross
utilisation rates mencapai 83 %. Kondisi ini membuat pendapatan dan laba operasional
(EBITDA) DP World tumbuh masing-masing 20 % dan 48 %. Selama tahun 2008, DP
World telah melakukan integrasi pengelolaan terminal baru di Aden dan Ma’alla
(Yaman), Dakar (Senegal), Sokhna (Mesir) dan Tarragona (Spanyol) ke dalam
jaringan pelabuhan yang mereka kelola. Ditambah lagi konsesi pengelolaan
pelabuhan yang didapat dari Aljazair dan di pelabuhan Djen-Djen (Algeria), yang
akan terintegrasi dalam portofolio kelolaan DP World pada 2009. Perusahaan ini
juga berhasil meningkatkan pangsa kepemilikan mereka di dua terminal penting
yaitu Chennai (India) dan Karachi (Pakistan) menjadi masing-masing 100 % and 75
%. Selain itu, DP World menambah kapasitas penanganan kargo di terminal Doraleh
(Djibouti) yang selesai pada Februari 2009. DP World juga sedang membangun
terminal baru di Callao (Peru) dan Ho Chi Minh (Vietnam). Perpanjangan konsesi
40 tahun juga diperoleh DP World di Brisbane (Australia). Bisnis DP World
sendiri mengalami perubahan struktural sejak semester pertama 2007, saat
perusahaan memfokuskan diri sebagai operator pelabuhan murni. Sebagai bagian
dari restrukturisasi, DP World melakukan initial public offering (IPO)
sahamnya pada November 2007. Perusahaan juga telah menjual atau mengalihkan
kepemilikan atas aset-aset yang tidak menunjang terhadap bisnis pelabuhan yang
mereka jalani.
2. PSA International
PSA International merupakan perusahaan operator
pelabuhan raksasa dunia yang berkembang pada awalnya sebagai pengelola
pelabuhan tersibuk di dunia, Singapura. Tahun 2008 merupakan tahun pemecahan
rekor bagi PSA International, namun hal tersebut hanya berlangsung pada 7 bulan
pertama 2008, sementara 5 bulan berikutnya volume kargo yang mereka tangani
anjlok sebagai akibat krisis finansial global yang memukul ekonomi Singapura
sebagai pusat logistik perdagangan dunia. Selama tahun 2008, PSA International
telah mencatat rekor jumlah kargo yang ditangani sebesar 63.2 juta TEU (twenty
foot equivalent container units), yang mayoritasnya berada di Terminal
Singapura yang mencatat 29 juta TEU, sekaligus mempertahankan rekornya sebagai
pelabuhan tersibuk di dunia selama empat tahun berturut-turut PSA International
hingga sekarang masih menjadi standard tertinggi dalam pengelolaan pelabuhan.
Mereka memenangkan penghargaan ”Best Global Container Terminal Operating
Company” selama empat tahun berturut-turut. Terminal terbesar dan kebanggaan
mereka di Singapura menerima penghargaan sebagai ”Best Container Terminal Asia”
untuk ke-19 kalinya selama 22 tahun. Unit-unit yang dikelola PSA International
di China dan Turki juga memenangkan penghargaan sebagai salah satu pelabuhan
terbaik. Selama tahun 2008, PSA International menambah beberapa terminal ke
dalam portofolio jaringan pelabuhan yang mereka kelola. Saat ini PSA
International mengoperasikan terminal kargo terbesar kedua di Buenos Aires
(Argentina), terminal di Kolkata dan Kandla (India), Tianjin dan Dongguan
(China). PSA International juga sedang membangun terminal baru di Chennai
(India), Vung Tau (Vietnam), Great Yarmouth (Inggris), dan Terusan Panama di
sisi laut pasifik. Semua akan mulai operasional pada 2009-2010. PSA juga
meng-upgrade kapasitas mereka di terminal Singapura dan Antwerp (Belgia).
Selain juga membangun terminal khusus kapal pembawa mobil di Pasir Panjang
(Singapura). PSA International juga menangani bisnis logistik dan jasa kelautan
selain sebagai pengelola pelabuhan. Namun kontribusi bisnis pengelolaan
pelabuhan terhadap keseluruhan pendapatan perusahaan masih mendominasi (93%,
2008). Sementara kalau melihat cakupan wilayah geografis, Singapura masih
menjadi penyumbang terbesar pendapatan perusahaan, walaupun semakin lama,
wilayah usaha PSA International yang lain juga semakin meningkat kontribusinya.
Dari pengamatan kepada DP World maupun PSA International sebagai dua terbesar
perusahaan operator pelabuhan dunia, dapat disimpulkan bahwa semua perusahaan
ini menjadi besar dengan cara bergerak di banyak negara baik melalui
kepemilikian konsesi atau dengan membentuk joint venture pengelolaan
terminal.
Secara umum perusahaan-perusahaan ini mengembangkan
bisnis di empat bidang utama:
1. Port business: penanganan kontainer,
operasional terminal pelabuhan dan jasa kepelabuhanan lainnya;
2.
Marine business: penyediaan jasa
pelayaran, perawatan, dan pengawakan kapal;
3.
Logistics business: penyediaan jasa
pergudangan dan jasa-jasa logistik lainnya;
4.
Other business: penyediaan jasa konsultasi engineering, IT dan asuransi untuk
bisnis pelabuhan.
No comments:
Post a Comment