ALAT-ALAT METEOROLOGI MARITIM
ALAT-ALAT METEOROLOGI MARITIM1. Hand Anemometer ( anemometer tangkai ) : Alat untuk mengukur arah dan kecepatan angin
2. Hand Anemometer ( Fixed ) : Alat untuk mengukur arah dan kecepatan angin yang dipasang diatas kapal yang biasanya dipasang di tiang utama.
3. Aneroid Barometer (Barometer Aneroid) : Alat untuk mengukur tekanan udara
4. Whiiling Psychrometer ( Psychrometer Putar ) : Alat untuk mengukur suhu udara dan kelembaban udara
STASIUN PENGAMATAN CUACA DI LAUT
1. Surpace Synotic Sea Station
Merupakan Stasiun pengamatan cuaca dilaut ang terdiri dari :
1.1 MOBIL SHIP STATION
a. Selected ship Station
b. Supplementary Ship Station
c. Auxilary Ship Station
1.2 FIXED SHIP STTION
a. Light ship Station
b. Ocean Weaher Station
2. Upper Air Synoptic Sea Station
a. Rawin Sonde Station
b. Radio Sonde Station
c. Radio Wind Station
d. Pilot Ballon Station
1. Surpace Synotic Sea Station
Merupakan Stasiun Pengamatan Cuaca di permukaan laut
1.1 MOBIL SHIP STATION
Mobil ship station ialah Stasiun Meteorologi yang berada diatas kapal-kapal yang sedang bergerak, baik kapal-kapal Niaga maupun kapal-kapal Riset. Karena itulah dalam setiap laporannya selalu disebutkan posisi kapal, arah serta kecepatan kapal bergerak.
a. Selected ship Station
Selcted ship station adalah kapal yang diperlengkapi dengan peralatan meteorologi yang telah memiliki sertifikat yang membuat dan mengirimkn dta cuaca secara penuh dengan unsur-nsur sebagai berikut :
– Arah dan kecepatan angin permukaan
– Tekanan udara, tendensi dan kaakteristik tekanan
– Suhu udara
– Kelembaban dan titik embun
– Suhu permukaan air laut
– Gelombang ( arah, tinggi dan periode )
– Penglihatan mendatar
– Keadaan Cuaca sekarang dan yang lalu
– Awan (jumlah, jenis, dan tinggi dasar awan)
– Arah dan kecepatan gerakan kapal
– Es dilaut
b. Supplementary Ship Station
Supplementary Ship Station adalah kapal yang sebagian terbatas peralatan pengamatan meteorologinya, bersertifikat, yang membuat dan mengirimkan data cuaca secara singkat.
c. Auxilary Ship Station
Auxilary Ship Station adalah kapal-kapal yang peralatan meteorologinya sangat sederhana dan belum bersertifikat.
2. Upper Air Synoptic Sea Station
Upper Air Synoptic Sea Station ialah Stasiun pengamatan udara lapisan atas dilautan.
1.2 FIXED SHIP STATION
Fixed ship station ialah Stasiun Pengamatan Cuaca dilaut yang berada diatas kapal yang telah dilengkapi dengan alat meteorologi dan tenaga yang cukup khusus untuk mengadakan pengamatan cuaca serta melaporkan berita cuaca untuk keperluan pertukaran data internasional, biasanya stasiun semacam ini didukung oleh beberapa negara dengan cara mengirimkan kapal secara bergiliran untuk mengadakan pengamatan cuaca pada posisi yang telah ditentukan.
Light ship Station
Light ship station adalah Stasiun pengamatan cuaca dilaut yang berada diatas kapal kecil ( semacam kapal pandu)
3. Jam-jam Observasi dan Pengiriman
Pengamatan cuaca dari stasiun meteo di darat umumnya dilakukan setiap jam secara terus menerus dari jam 00.00 UTC sampai 23.00 UTC. Pengamatan Cuaca di laut (diatas kapal) biasanya dilakukan pada setiap 6 jam sekali yaitu pada jam-jam 00.00 UTC, 06.00UTC, 12.00 UTC dan 18.00 UTC jam-jam di mana dilakukan Pengamatan Cuaca dinamakan jam Synop ( Synoptic Hour )
Jam Synop 00.00 UTC, 06.00UTC, 12.00 UTC dan 18.00 UTC dinamakan Main Standar Time sedangkan jam Pengamatan 03.00 UTC, 09.00UTC, 15.00 UTC dan 21.00 UTC Intermediate Standar Time ( Standar Penting )
3.1 Pembacaan tekaan udara dilakukan tepat pada jam Standar Time
jadi pembacaan pada Barometer dilakukan setelah semua element selesai dicatat.
3.2 Pencatatan elemen-elemen lainnya dilakukan dalam periode 10 menit sebelum jam
Standar (jam-jam ynoptic).
3.3 Mobil Ship Station harus membuat pengamatan dan melaporkan berita pada Main
Standar Time ( empat hari sekali )
3.4 Apabila keadaan di kapal memungkinkan membuat peramatan lebih dari 4 kali, maka
pengamatan tambahan harus dibuat pada jam Intrmediate Standar Time 03.00 UTC, 09.00UTC, 15.00 UTC dan 21.00 UTC Intermediate Standar Time.
3.5 Dalam keadaan cuaca buruk (Storm) berita-berita cuaca harus dibuat dan dilaporkan
lebih sering dari pada main standar time.
3.6 apabila kapal mempunyai keadaan cuaca buruk yang sangat mendadak, maka
pengamatan cuaca dan laporan berita cuaca harus segera dikirim tanpa terikat akan jam-jam main standar time.
3.7 Apabila karena kesulitan teknis tidak memungkinkan kapal mengadakan pengamatan
pada Main Standar Time maka jam-jam pengamatan actual harus sedekat mungkin dengan Main Standar Time. Misalnya main standar time 00.00 utc ialah 23.00 utc atau 01.00 utc.
3.8 Apabila dalam keadaan tertentu pengamatan cuaca/ berita cuaca pada main standar
time (00.00 UTC, 06.00UTC, 12.00 UTC dan 18.00 UTC ) tidak dapat dikirim pada waktunya maka pengiriman berita-berita tersebut dapat di tunda dalam waktu 4 jam sesudah Main Standar Time.
PENGAMATAN METEOROLOGI DILAUT SECARA INSTRUMENTAL
1. Tekanan Udara
Alat yang umum dipergunakan untuk pengukuran tekanan udara diatas permukaan laut ialah Kew Marine Barometer dan Aneroid Barometer ( yang sering digunakan Precision Aneroid Barometer)
2. Suhu Udara dan Kelembaban Udara
Alat yang umum dipergunakan untuk pengukuran Suhu Udara dan Kelembaban Udara ialah
a. Screen Dry Bulb dan Wet Bulb Thermometer
b. Aspirated Psychrometer dan Whirling Pshychrometer
3. Suhu Air Laut
Alat yang umum dipergunakan untuk pengukuran suhu aira laut ialah
a. Bucket Methode
b. Bucket Thermometer
4. Radiasi Matahari
Cara pengukurannya seperti halnya pengukuran di stasiun darat hanya untuk menghindari guncangan kapal maka alat dipasang dengan sistim gimbal.
5. Angin
Pengukuran angin baik didarat maupun dilaut (diatas kapal) dapat dilakukan baik secara instrumental maupun non instrumental. Jika pengukuran secara instrumental maka alat yang dipergunakan ialah Anemometer.
Karena pengaruh arah dan kecepatan kapal maka angin yang terbaca pada Anemometer bukan angin yang sesungguhnya (True Wind) tetapi angin sebagai akibat pergerakan kapal. Angin yang demikian ini disebut Apparent Wind.
Jadi untuk mencari angin yang sesungguhnya (True Wind) perlu diperhitungkan arah haluan dan kecepatan kapal.
5.1 Estimasi Angin
Apabila diatas kapal tidak dipergunakan alat Pengukur angin (Anemometer)
maka arah kecepatan angin dapat di estimasikan secara visual dengan memperhatikan
keadaan permukaan laut (State Of Sea) apabila kapal dalam keadaan berhenti arah angin dapat diperkirakan dengan memperhatikan arah berkibarnya bendera atau asap kapal. Jika kapal sedang dalam keadaan berlayar maka arah angin di estiasikan arah dari mana datangnya gelombang atau buih-buih dipermukaan laut yang disebabkan oleh angin. Arah yang didapatkan dilaporkan sebagai arah angin yang sesungguhnya (True Wind). Pada waktu malam apabila apabila keadaan permukaan laut sukar dilihat karena kegelapan maka arah angin di estimasikan dengan mempertimbangkan atau memperbandingkan arah haluan kapal dengan arah angin yang dirasakan oleh tubuh atau muka observer. Apabila observer berada di dek kapal. Demikian juga kecepatan angin di estiasikan dengan memperhatikan keadaan permukaan laut. Untuk keperluan ini dipergunakan Skala Beaufort ( Beaufort Skala).
Skala Beaufort sangat baik apabila dipergunakan untuk pengamatan gelombang di laut terbuka (Open Sea) serta harus menjadi pertimbangan bahwa angin telah cukup lama bertiup sehingga angin sudah cukup energi untuk menimbulkan gelombang diperairan yang tertutup atau dekat pantai(Shallow) serta angin bertiup dari daratan maka gelombang yang ditimbulkan oleh angin akan lebih kecil
No comments:
Post a Comment