Friday, January 5, 2018

TARIF JASA KEPELABUHAN=3

4.    POLA PERHITUNGAN TARIF
a.    Dasar Penentuan Tarif
1)    Prinsip penetapan tariff harus konsisten dengan visi perusahaan (corporate vision) dan tujuan umum perusahaan (corporate objective) sesuai yang termaksud pada rencana jangka panjang perusahaan (corporate plan)
2)    Tarif sebagai pungutan terkait dengan kondisi pasar, dimana tariff jasa kepelabuhanan merupakan bagian/ unsur transortasi yang pada gilirannya merupakan pembentuk biaya pokok (harga jual) barang yang harus ditanggung oleh konsumen akhir (end cpnsumer)

b.    Pendekatan dalam perhitungan tariff
1)    Pendekatan financial
a)    Untuk menjamin kelangsungan hidup dan pengembangan usaha pelabuhan, tariff harus dapat menutup pengembalian fasilitas/ peralatan (replacement cost) dengan memperhitungkan nilai uang sekarang (present value of money) waktu penyusutan dan bunga bank.
b)    Alokasi setipa rupiah yang dikeluarkan ke dalam perhitungan biaya pokok secara realistis perlu penetapan pola pembebanan biaya dan penggunaan metode akutansi biaya yang relevan dan tepat.

2)    Pendekatan sosio-ekonomi
Dapat dilakukan dengan melakukan hal-hal sebagai berikut  :
a)    Memperhatikan manfaat yang sudah dicapai masyarakat dan sector lain, kemampuan daya beli masyarakat, persaingan regional antar pelabuhan dan pertimbangan kondisi ekonomi daerah.
b)    Menjamin dan mendorong penggunaan sumber daya manusia secara maksimal.
c)    Mengembangkan distribusi pemasaran dengan mempercepat lalu lintas arus barang di pelabuhan.




3)    Pendekatan operasional
Untuk menunjang peningkatan pelayanan jasa kepelabuhanan/ angkutan laut, efisien dan produktivitas pelabuhan, perlu diwujudkan tariff sesuai kemampuan segmentasi pasar disertai penerapan system reward dan penalty

b.    Pola perhitungan biaya pokok
1)    Biaya pokok jasa kepelabuhanan merupakan hasil pembagian antara total biaya dengan produksi pada tingkat normal, dengan struktur biaya meliputi  :
a)    Biaya Operasi Langsung (BOL)
b)    Biaya Operasi Tidak Langsung (BOTL)
c)    Biaya Penunjang Operasi (BPO)
d)    Biaya Pengelolaan Kantor Pusat (BPKP)
Sedangkan jenis biaya terdiri dari  :
a)    Biaya pegawai terdiri dari biaya pembayaran gaji, tunjangan, lembur, uang muka dan lain-lain.
b)    Biaya bahan terdiri dari bahan bakar/ pelumas/ makanan/ medis/ pas pelabuhan/ pemadam kebakaran, air, listrik, telepon, obat-obatan, perlengkapan, relokasi aktiva tetap dan lain-lain.
c)    Biaya penyusutan terdiri dari biaya penyusutan bangunan/alat/ instalasi pelabuhan, jalan dan bangunan, peralatan, kenderaan, emplasemen, amortisasi dan lain-lain.
d)    Biaya asuransi terdiri dari biaya asuransi bangunan/alat/instalasi fasilitas pelabuhan, jalan dan bangunan, peralatan, kenderaan, emplasemen, kecelakaan kerja dan lain-lain.
e)    Biaya pemeliharaan terdiri dari biaya untuk pemeliharaan bangunan/alat/instalasi fasilitas pelabuhan, jalan dan bangunan, peralatan, kenderaan, emplasemen, tanah dan lain-lain.
f)     Biaya sewa terdiri dari bangunan/alat/instalasi fasilitas pelabuhan, jalan dan bangunan, peralatan, kenderaan, emplasemen, tanah, upah buruh/ tenaga kerja dan lain-lain.
g)    Biaya administrasi terdiri dari biaya untuk perjalanan dinas, pajak kendaraan, pesangon, ganti rugi, perawatan kesehatan, pakaian dinas, pajak bumi dan bangunan dan lain-lain.
Daftar fasilitas yang digunakan untuk menghitung biaya pokok pelayanan jasa pelabuhan, meliputi  :
a)    Jas Labuh, diperlukan penahan gelombang, kolam pelabuhan dan fasilitas penampung limbah.
b)    Jasa Tambat, diperlukan Dermaga, pelampung dan kepil.
c)    Jasa Pandu, diperlukan kapal pandu, stasiun pandu dan alat komunikasi.
d)    Jasa Penundaan, diperlukan kapal tunda dan alat komunikasi.
e)    Jasa Dermaga, diperlukan dermaga.
f)     Jas Penumpukan, diperlukan lapangan penumpukan dan gudang penumpukan.
g)    Pas Masuk Pelabuhan, diperlukan halaman, lapangan parker, jalan, pagar dan roil.
h)    Bongkar Muat Petikemas, diperlukan Container Crane, Transtainer, Head Truck, Chasis,  Forklift, Top Loader atau sejenisnya.

BAGAN ARUS PERHITUNGAN
BIAYA POKOK JASA PELAYANAN PELABUHAN

JENIS JASA (SEGMEN USAHA)

·          LABUH
·          TAMBAT
·          DERMAGA
·          PANDU
·          TUNDA
·          GUDANG
·          LAPANGAN PENUMP
·          ALAT-ALAT
·          TANAH
·          BANGUNAN
·          AIR
·          LISTRIK
·          RUPA-RUPA
 



2)    Dasar perhitungan alokasi biaya  :

a)        Alokasi BOTL  :

    PENDAPATAN KOTOR PER SEGMEN USAHA                X  BOTL
    TOTAL PENDP KOTOR SEGMEN USAHA YG TERKAIT

b)        Alokasi BPO  :

    PENDAPATAN KOTOR PER SEGMEN USAHA  X BPO
    TOTAL PENDAPATAN KOTOR (CABANG)

c)        Alokasi BPKP  :

    Tahap I
    PENDAPATAN KOTOR (CABANG)   X  BPKP                           =  Y
    PENDAPATAN KOTOR (PUSAT)
   
    Tahap II
    PENDAPATAN KOTOR PER SEGMEN USAHA  X  Y
    PENDAPATAN KOTOR (CABANG)


3)    Contoh Perhitungan Biaya Pokok Jasa Tambat

NO

U R A I A N
BIAYA TETAP
BIAYA VARIABEL
TOTAL BIAYA

1










2










3










4










Biaya Operasi Langsung (BOL)
a.     Biaya Pegawai
b.    Biaya Bahan
c.     Biaya Pemelihraan
d.    Biaya Penyusutan
e.     Biaya Asuransi
f.     Biaya Sewa
g.    Biaya Administrasi Kantor
h.     Biaya Umum
Jumlah 1

Biaya Operasi Tidak Langsung (BOTL)
a.     Biaya Pegawai
b.    Biaya Bahan
c.     Biaya Pemelihraan
d.    Biaya Penyusutan
e.     Biaya Asuransi
f.     Biaya Sewa
g.    Biaya Administrasi Kantor
h.     Biaya Umum
Jumlah 2

Biaya Penunjang Operasi
a.     Biaya Pegawai
b.    Biaya Bahan
c.     Biaya Pemelihraan
d.    Biaya Penyusutan
e.     Biaya Asuransi
f.     Biaya Sewa
g.    Biaya Administrasi Kantor
h.     Biaya Umum
Jumlah 3

Biaya Pengelolaan Kantor Pusat
a.     Biaya Pegawai
b.    Biaya Bahan
c.     Biaya Pemelihraan
d.    Biaya Penyusutan
e.     Biaya Asuransi
f.     Biaya Sewa
g.    Biaya Administrasi Kantor
h.     Biaya Umum
Jumlah 4


Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx


Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx


Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx


Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx


Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx


Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx


Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx


Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx


Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx


Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx


Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx


Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx

5.    EVALUASI TARIF YANG BERLSKU DENGAN BIAYA POKOK
a.    Pelabuhan Utama
Pada umumnya tariff jasa pelabuhan yang berlaku masih dapat menutup biaya pokok nilai actual, namun belum dapat menutup biaya pokok nilai ganti.  Hal ini mencerminkan bahwa tariff jasa yang berlaku belum dapat menutupi kebutuhan investasi.

b.    Pelabuhan Lainnya
Pada umumnya tariff jasa pelabuhan yang berlaku masih dapat menutup biaya pokok nilai actual, namun belum dapat menutup biaya pokok nilai ganti.  Hal ini mencerminkan bahwa tariff jasa yang berlaku belum dapat menutupi kebutuhan eksploitasi maupun investasi.

6.    PERMASALAHAN DALAM PENTARIFAN
a.    Berlaku jauh lebih rendah dari biaya pokok nilai ganti.
b.    Beberapa komponen biaya meningkat terlalu cepat atau terjadi kenaikan yang mendadak, seperti kenaikan BBM dan tariff Listrik.
c.    Perubahan nilai mata uang terhadap valuta asing sangat berpengaruh pada biaya penyusutan dan suku cadang.
d.    Masih tingginya tingkat inflasi, akan menyulitkan perhitungan tariff yang dapat bertahan sampai 2 atau 3 tahun mendatang.
e.    Perlu waktu sosialisasi yang cukup untuk memberlakukan tariff baru.

7.    POKO-POKOK PIKIRAN DALAM PENTARIFAN
a.    Analisa Segmentasi Pasar
Apabila segmentasi pasar merupakan analisa kemampuan usaha (daya beli) pelanggan, diffrensiasi maupun pengelompokan pelabuhan

1)    Dasar Analisis
a)    Pengguna jasa kepelabuhanan
Pelanggan utama pelabuhan adalah perusahaan pelayaran dan pemilik barang, yang menuntut  : pelayanan yang berkualitas, biaya jasa pelabuhan yang realistis, ketepatan waktu pelayanan, kualitas pelayanan yang tinggi dengan tidak mengurangi factor keamanan.

(1)  Pelayanan terhadap kapal
Segmentasi pasar didasarkan atas beberapa ukuran sebagai berikut  :
·         Tingkat penyediaan fasilitas;
·         Perioritas pelayanan yang diberikan;
·         Kemampuan usaha (daya beli) pelanggan.
(2)  Pelayanan terhadap barang
Segmentasi pasar didasarkan atas beberapa ukuran sebagai berikut  :
·         Utilisasi fasilitas peralatan;
·         Resiko terhadap kerusakan fasilitas peralatan;
·         Dampak terhadap factor lingkungan;
·         Kemampuan usaha (daya beli) pelanggan.

b)    Kriteria segmentasi pasar
Kriteria segmentasi pasar dikelompokan menjadi 3 (tiga) tingkatan yatitu : tinggi, sedang dan rendah.

c)    Dimensi ukuran segmentasi  :
(1)  Terhadap kapal
(a)  Penyediaan fasilitas
·         Kebutuhan olah gerak kapal (maneuver)
·         Kebutuhan luas pemakaian fasilitas (panjang tambatan)
·         Penggunaan fasilitas peralatan penunjang/tambatan (SBN, fender, kepil, bolder)
·         Kebutuhan konstruksi fasilitas dan kedalaman kolam (mempengaruhi investasi)

(b)  Prioritas pelayanan
·         Penggunaan jenis peralatan B/M (alat berteknologi tinggi)
·         Penggunaan TKBM (profesionalisme pelayanan B/M, penambahan alat bantu/ jumlah gang kerja)
·         Jenis barang yang diangkat (bahan pokok, penumpang, TNI, dll)

(c)  Kemampuan usaha (daya beli) pelanggan
·         Jenis kapal (kapal petikemas, semi petikemas, konvensional, Pelra)
·         Jenis barang yang diangkut (log, curah, bahan pokok, dll)

(2)  Terhadap barang
(a)  Utilisasi faslitas/ peralatan
·         Jenis barang (mudah/ susah penangannya, mengganggu kegiatan BM, dll)
·         Penggunaan peralatan (gancu, skop, sling, jala-jala, dll)

(b)  Dampak terhadap kerusakan fasilitas/ peralatan
·         Jenis/ kemasan (drum, besi bekas, curah, dll)
·         Penggunaan peralatan (forklift, pipa, conveyor, dll)

(c)  Dampak terhadap factor lingkungan
·         Penggunaan alat bantu (alat PMK, alat pencegah polusi, dll)
·         Mengganggu kegiatan operasional dan lingkungan (bau, asap, debu, dll)

(d)  Kemampuan usaha (daya beli) pelanggan
·         Jenis barang (bernilai tinggi/ rendah)
·         Pemilik barang (Bulog, Perdagangan, TNI, dll)
·         Menurut konsumsinya (petani, industry, pedagang, lembaga pendidikan, dll)

2)    Segmentasi pasar pelayanan jasa pelabuhan
a)    Pelanggan Kapal
Ukuran segmentasinya : penyediaan fasilitas, prioritas pelayanan dan kemampuan usaha (daya beli) pelanggan, preferensi pasarnya sebagai berikut  :
(1)  Full container, luar negeri dan alam negeri (tinggi)]
(2)  Semi container, luar negeri dan dalam negeri (sedang)
(3)  Konventional  :
(a)  Curah, luar negeri (tinggi, dalam negeri (sedang)
(b)  Log, dalam negeri (sedang)
(c)  Bahan pokok, luar negeri dan dalam negeri (sedang)
(d)  Penumpang, turis (tinggi(, domestic (sedang)
(e)  Roro, luar negeri (rendah, dalam negeri (sedang)
(f)   Pelra/ Perintis (rendah)

b)    Pelanggan barang
Ukuran segmentasinya : utilisasi fasilitas, resiko terhadap kerusakan fasilitas/ peralatan, dampak terhadap factor lingkungan dan kemampuan usaha (daya beli) pelanggan, preferensi dan segmentasi pasarnya sebagai berikut  :
(1)  Petikemas : impor (tinggi), ekspor & antar pulau (sedang)
(2)  Barang non petikemas :
(a)  Muatan karungan :
·         Barang dan bahan makan kok lain (sedang)
·         Bahan makanan ternak (sedang)
·         Kopra, buah/ biji berminyak dan sejenisnya (tinggi)
·         Pupuk (sedang)
·         Semen dan yang sejenisnya (tinggi)
·         Barang galian (bijian) dan sejenis (tinggi)
·         Kopi, akar obat & bahan rempah-rempah lainnya (sedang)
·         Kacang-kacangan (rendah)
(b)  Barang besi dan baja (tinggi)
(c)  Logam dan batangan lainnya (tinggi)
(d)  Barang-barang perkakas listrik/ elektronik (tinggi)
(e)  Mesin-mesin dan sejenisnya (tinggi)
(f)   Mesin-mesin dan perkakas kantor (sedang)
(g)  Gela kaca, barang dari gelas, barang dari keramik, porselin, isolator dan lain sejenisnya (tinggi) dari pelat gelas, kaca jendela pintu kaca, cermin dan lain sejenisnya (sedang)
(h)  Instrument/ alat optic dan persisi lainnya yang sejenis (tinggi)
(i)    Muatan yang didinginkan dan dibekukan (sedang)
(j)    Kayu (tinggi)
(k)  Muatan dalam drum dan tong : asphalt serta drum kosong (sedang)
(l)    Kenderaan/alat bermotor dan sejenisnya : forklift, crane, crader, scraper, loader, road roller, lokomotif, wagon, kereta api, mobil, truck dan bus (tinggi)
(m) Ikan asing, ikan kering, udang kering dan hasil laut/ perikanan : ikan kering, udang kering serta terasi dan petis (tinggi)
(n)  Fibre seperti kapuk, kapas kartun, woll, pulp, kertas dan lain sejenisnya (tinggi)
(o)  Barang berbahaya dan beracun B.3 (tinggi)
(p)  Barang mengganggu (sedang)
3)    Hewan, dalam negeri dan luar negeri (tinggi)

4)    Penumpang : turis (sedang), domestic (rendah)

No comments:

Post a Comment

GUBERNUR SUMUT JANJILAH PADA RAKYAT SUMUT HARGA RUMAH DI BAWAH 50 JUTA

JIKA CALON GUBERNUR SUMUT PERIODE 2019 S.D 2024 BERJANJI ADA RUMAH HARGA DIBAWAH 50 JUTA DAN DP 0% MAKA DENGAN SUKA RELA SAYA BERJANJI ...