6. Menghitung Area Penumpukan
6.1 Kapasitas Tampung (Holding Capacity)
Salah
satu jenis informasi penting yang perlu diketahui, baik untuk tujuan short time maupun long term planning adalah
berapa banyak muatan yang ditampung oleh storage
space anda sampai full capacity
atau holding capacity (space yang
dapat ditampung).
Holding capacity
adalah jumlah maksimal muatan yang dinyatakan dalam ton, di mana storage area dapat menampungnya. Adapun
cirri karakteristik yang dapat mempengaruhi daya tampung antara lain
perbandingan volume beratnya (atau besarnya), berapa ketinggian yang dapat
di-stack, dan pemisah yang bagaimana anatara individual consignment cargo dan parcel cargo.
Holding capacity
suatu penumpukan atau lapangan tergantung pada empat factor:
1.
storage
area
yang dapat digunakan
2.
stacking
height dari muatan
3.
broken
stowage yang diperbolehkan
4.
broken
stowage yang diperbolehkan
6.2
Area yang dapat dipergunakan
Langkah
pertama yang harus diambil bila mengalkulasikan holding capacity suatu gudang penumpukan adalah menentukan area
penumpukan yang dapat digunakan. Ini bukanlah total floor area dari
suatu gudang transit untuk memperoleh storage
area dikurangi ruangan untuk jalan masuk, gang utama, pilar penopang, ruang
kerja, bonded stores, lokerm dan safety space di sekitar stack
untuk jalan keluar bagi kendaraan pemadam kebakaran.
Contoh
:
Length of shed :
132 m
Width of shed :
52 m
10 supporting pillars section : 0,5 x 1 m in cross
8 side doorways, equally spaced : 7,5 m wide
2 end doorways, equally spaced : 10 m wide
Main
longitudinal aisleway : 10 m wide
8 lateral acces aislewai : 10 m wide
Office
:
15 m x 20 m
Bonded
store :
10 m x 15 m
Safety
space : 1 m around shed perimeter
Jawab
:
Total
floor area :
132 x 52 = 6864 m2
Safety
space m2 :
(2 x 132 x 1) + (2 x 50 x 1) = 364
Pilar-pilar :
(10 x 0,5x 1) = 5 m2
Gang
utama : 10 x (132 – 2) = 1300 m2
(Ingat
bahwa 2 meter telah dikurangkan dari panjangnya, dan kita telah menjadikannya
sebagai safety space.)
Gang
masuk : 8 x 10 (21 – 1) = 1600 m2
(Lagi,
kita tidak boleh mengurangkan untuk safety
space sebanyak dua kali.)
Kantor : 20 x 25 = 300 m2
Bonded
store : 15 x 10 = 150 m2
Jadi,
total area yang tidak dapat di gunakan :
3719 m2
Storage
area yang dapat di gunakan :
3145 m2
Untuk
dapat meningkatkan area yang dapat digunakan dalam jangka waktu singkat dari
suatu gudang penumpukan dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1.
Mengurangi jumlah shed doors yang digunakan;
2.
Mengurangi lebar jalan masuk dan
gang-gang utama;
3.
Memindahkan kantor dan aktivitas
lainnay jauh dari area penumpukan.
Upaya-upaya
meningkatkan ara penumpukan akan berdampak terhadapberkurangnya jumlah rute
keluar-masuk, maneuver peralatan dapat terganggu, dan mungkin akan menambah
jarak quay transfer operation.
6.3 Tinggi Penumpukan (Stacking
Height)
Penggunaan
ruang vertical yang efektif merupakan cara termudah untuk menambah kapasitas
suatu area penumpukan. Vertical stacking
yang buruk dapat menyebabkan kapasitas area penumpukan tidak dapat digunakan
pada ketinggian yang seharusnya dapat ditumpuki barang.
Contoh:
Suatu
partai barang yang di tumpuk pada ketinggian 4 m hanya membutuhkan separuh area
lantai dibandingkan kalau ditumpuk hanya pada ketinggian 2 m. Namun demikian,
batas ketinggian penumpukan jangan sampai dilanggar karena ada resiko yang
harus di tanggung seperti resiko rusak karenaremuk, terbatasnya peralatan yang
dapat menumpuk, dan factor-faktor keamanan lainnya.
6.4 Stowage factor
Stowage factor gunanya
untuk mengetahui seberapa banyak space yang
akan ditempati oleh satu ton muatan. Stowage
factor dikalkulasikan, disusun, dan terutama di gunakan oleh ship’s cargo officer’s. Tujuannya adalah
untuk menghitung seberapa banyak space
yang akan ditempati oleh setiap ton komoditi tertentu di tempat penimbunannya
di dalam kapal.
Selain
digunakan di kapal, stowage factor juga
digunakan di lapangan penumpukan. Untuk mengalkulasi satu jenis muatan yang
akan ditumpuk dalam area penumpukan adalah hal yang mudah, namun dalam
perdagangan general cargo tidak dapat
dihindari akan berhadapan dengan muatan-muatan yang sangat beragam “mix cargo”. Untuk menghitung holding capacity, terlebih dahulu harus
diketahui stowage factor untuk barang
campuran.
Cara
mengalkulasi rata-rata stowage factor adalah
dengan menjumlahkan semua stowage factor dari
semua tipe muatan yang di tangani dan membagi total dengan jumlah tipe, yaitu
dengan mengalkulasi rata-rata semua factor tersebut secara aritmatika.
Contoh:
Untuk
barang campuran yang sama (dalam berat) dari bales (stowage factor 2.8 m3/t), bags (1.7), dan cartons (3,3), rata-rata stowage factor adalah 7,8 dibagi 3,
yaitu 2,6. dalam praktik tentu saja proporsi tipe muatan yang berbeda sama
sekali tidak mungkin menjadi sama.
Untukmendapatkan
rata-rata setiap factor mix cargo,
kita harus memberikan bobot setiap stowage
factor dalam kaitannya dengan perbandingan jumlah tonase muatan di dalam
area penumpukan. Langkah yang harus diikuti adalah sebagai berikut:
1.
Kalikan stowage factor masing-masing tipe muatan dengan perkiraan
Persentase dari jumlah tonase di dalam stowage
(usahakan agar presentase-presentase tersbut adalah 100%);
2.
Jumlahkan nilai-nilai pembobotan;
3.
Bagilah totalnya dengan 100 untuk
mendapatkan rata-rata stowage factor.
Kelihatannaya
lebih sulit dari sesungguhnya. Agar lebih jelas bagi anda, maka perhatikan
contohberikut ini: Kalkulasikan rata-rata stowage
factor untuk muatan-muatan
berikut berdasarkan perbandingan tonase di shed/gudang
sebagaimana telah ditentukan.
6.5 Broken Stowage
Space yang
disisakan di antara dan di sekeliling consignment
cargo dan individual packages di
dalam storage disebut broken stowage, yaitu
space yang tidak dapat di pakai untuk
storage,dan space ini dianggap ruangan yang hilang oleh operator pelabuhan.
Adapun penyebab utama broken stowage adalah:
1.
spaceyang
ditinggalkan untuk memisahkan consignment
cargo;
2.
space
yang
telah hilangkarena muatan yang bentuknya tidak teratur sehingga tidak dapat
dipadatkan dalam penumpukan;
3.
space
yang ditempati oleh dunage dan
bahan-bahan lain yang digunakan dalam stacking;
4.
space yang ditempati oleh palet-palet
dimana muatan di stack.
nilai broken stowage muatan dapat dihitung
ssuai dengan tipe packing ukuran consignment cargo, tinggi stacking yang
aman, dan sebagainya.
100
+ Broken Stowage
Stacking
Factor = Stowage Factor x
-------------------------------------
100
1.6
Menghitung
Kapasitas Penumpukan
Empat factor yang mempengaruhi holding capacity dari storage area
adalah storage area yang dapat digunakan untuk penumpukan, rata-rata stacking
muatan, stowage factor barang campuran, dan rata-rata broken storage,
Usable Storage Area x Average Stacking Height
Holding Capacity =----------------------------------------------------------------------------
Stacking
Factor
Stowage Factor x 100 + Broken Stowage
Stacking Factor =…………………………………………………………………
100
No comments:
Post a Comment