MODEL PENGELOLAAN PELABUHAN DI DUNIA
1. Model Land lord Port
Pada pengelolaan pelabuhan yang dianut identik dengan cara-cara yang
dilakukan tuan tanah ( land
Lord) . Otorita Pelabuhan melakukan pembangunan prasarana pokok (infrastruktur
) seperti penahan gelombang , alur pelayaran, kolam pelabuhan, dermaga,
jaringan jalan, penyedian tanah untuk kepentingan industri, dan gedung-gedung
kantor, kemudian alat bongkar muat untuk pelaksanaan operasionalnya akan
disediakan oleh swasta secara kontrak, model ini banyak dianut dipelabuhan
kawasan Eropa.
2.
Model Tool Port
Pengelolaan pelabuhan menyiapkan semua peralatan yang
diperlukan oleh suatu pelabuhan, baik itu yang bersifat infrastruktur maupun
infrastruktur, namun pengoperasiannya dilakukan oleh Badan atau Lembaga lainnya
atau oleh pihak swasta. Otorita Pelabuhan hanya menetapkan target pendapatan
tertentu yang harus dibayarkan oleh pengelola pelabuhan. Model ini banyak
berkembang dipelabuhan Jepang, dimana pelabuhan berada dibawah wewenang
pemerintah daerah atau wali kota suatu distrik. Badan atau lembaga manapun
dapat mengelola pelabuhan asalkan mampu membayar target yang ditetapkan.
3.
Model Operating Port (Service Port).
Otorita Pelabuhan membangun semua sarana dan prasarana
(infrastruktur dan suprastruktur) serta melakukan investasi peralatan bongkar
muat yang ada dipelabuhan, kemudian melakukan pula operasionalnya sehingga
Otorita Pelabuhan merupakan Otorita tunggal yang mengelola pelabuhan. Dalam
model operating port ini pihak swasta yang melakukan kegiatannya dipelabuhan
hanya tunduk dan mentaati aturan main yang ditetapkan oleh Otorita Pelabuhan.
Model ini dapat dilihat di Pelabuhan Singapura.
Berdasarkan fungsi pelabuhan , Tingkat /hirarki pelabuhan
sebagai :
1.
Gateway Port adalah bahwa pelabuhan berfungsi sebagai pintu gerbang keluar
masuk barang impor atau ekpor.
2.
Collector Port funsi pelabuhan sebagai tempat pengumpul barang yang akan
diangkut.
3.
Trunk Port fungsi pelabuhan sebagai penghasil komoditas yang menunjang
angkutan laut ke pelabuhan pengumpul.
No comments:
Post a Comment