OPERASI PENUMPUKAN (STORAGE OPERATION)
Manajemen
storage operation adalah salah satu
fungsi manajemen pelabuhan yang mempunyai peranan penting seiring dengan
meningkatnya volume perdagangan dan beragam jenis muatan yang melalui pelabuhan
dewasa ini.
Jika
ingin mengelola dan mengawasi lapangan penumpukan (storage) secara efisien, kitra harus memahami terlebih dahulu storage seperti apa yang di kehendaki
oleh pengguna jasa (pemilik barang atau transporter) dan lain sebagainya. Yang
tercermin dalam kebutuhan adalah betapa pentingnya keberadaan lapangan
penumpukan di pelabuhan dan mengapa mereka membutuhkan storage serta jenis apa saja yang dibutuhkan oleh mereka.
Mengetahui betapa pentingnya storage
dalam perdagangan internasional (internasional
trade) merupakan titik awal pelayanan dalam manajemen storage operation.
Dengan
mempelajari storage operation, anda
diharapkan dapat memahami tahap-tahap yang harus dilakukan dalam mengelola
lapangan penumpukan yang meliputi :
1.
Operasi penumpukan dan pengelolaannya;
2.
Memperkirakan permintaan area
penumpukan;
3.
Menghitung space penumpukan;
4.
Memonitor tingkat penggunaan area
penumpukan;
5.
kebijaksanaan penumpukan.
Secara
umum, fungsi utama manajemen, fungsi utama manajemen penumpukan adalah
perencanaan, pengawasan menghitung storage
area, dan mangantipasi kelemahan-kelemahan storage operation.
Dalam
perjalanan barang, tahap yang di lalui oleh muatan ekspor sebelum sampai ke
tujuan atau ke pasar di luar negeri adalah :
1.
Penyiapan muatan di pabrik (cargo owners), bahkan dari loading petani atau Pertambangan dan
pertambangan dan transportasi dari hinterland ke pelabuhan ekspor.
2.
Di pelabuhan, sebagian besar muatan
disusun dan dikonsolidasikan dilapangan penumpukan atau di cargo distribution centre (CDC,CCC) pelabuhan sebelum dimuat ke
atas kapal.
3.
Pelayaran dari negara asal ekspor ke
negara tujuan impor atau sebaiknya.
4.
Tiba dipelabuhan tujuan (impor) dan
kemudian bongkar muat, dan sebagian besar muatan melalui tempat penumpukan.
5.
Distribusi ke hinterlang melalui jalan
raya (roadways transportation system),
kereta api (railways transportation system),
atau melalui angkutan sungai pedalaman (inland
waterways transportation system).
Meskipun
pada tingkat yang sederhana ini dapat dilihat peranan penting pelabuhan-tidak
hanya sebagai pintu gerbang perdagangan internasional, tetapi juga berfungsi
sebagai consolidation dan distribution centers dalam perdagangan
internasional, sebagian besar muatan terfokus melalui gudang atau lapangan
penumpukan dipelabuhan pada setiap akhir pelayaran dari sebuah kapal. Oleh
karena itu, tidaklah mengherankan bila operasi lapangan penumpukan mempunyai
pengaruh yang patut diperhitungkan pada bongkar muat di dermaga dan throughput dermaga. Kenyataannya, di
sebagian besar area pelabuhan disediakan lapangan atau gedung, dan pada dermaga
general cargo tertentu mungkin 60%
area daratnya digunakan untuk storage.Peranan
yang mendasar di gudang atau lapangan penumpukan di pelabuhan dalam perdagangan
general cargo memungkinkan muatan untuk diatur dan dikonsolidasikan agar siap
untuk dimuat ke kapal, atau untuk dibongkar dari kapal.
Muatan
ekspor harus disiapkan dan dikonsolidasikan dengan tujuan:
1.
Sejumlah barang yang berukuran kecil
harus disatukan menjadi sejumlah besar kuntitas barang yang memenuhi
persyaratan untuk dimuat oleh kapal yang akan datang.
2.
Barang harus disusun kembali untuk
pemuatan dengan urutan yang benarm dalam rangka membantu merencanakan
penumpukannya di kapal dan memungkinkan pembongkaran muatan dalam urutan yang
benar di pelabuhan persinggahan dan penyerahannya.
3.
Packages
kecil dan parcels cargo dapat
disatukan menjadi unit yang lebih besar untuk meningkatkan efisiensi cargohandling.
No comments:
Post a Comment