Cara kerja AIS
Transponder AIS menayangkan informasi secara otomatis, seperti
posisi, kecepatan, dan status navigasi pada interval waktu tertentu melalui
transmitter VHF yang terpasang pada transponder. Informasi tersebut diambil
langsung dari sensor navigasi kapal, khusussnya dari penerima GNSS dan
gyrocompasnya. Informasi lain, seperi nama kapal dank kode pemanggil VHF di
program ketika memasang peralatan juga ditransmisikan secara berkala. Sinyal
tersebut diterima oleh transponder AIS yang dipasang papa kapal atau di darat
bergantung pada sistemnya, seperti pada sistem VTS. Informasi yang diterima
dapat ditampilkan pada sebua layar atau plot grafik yang menunjukkan posisi
kapal lain dengan tampilan sesua yang terdapat pada layar radar.
Standar AIS menjelaskan 2 kelas unit AIS:
· Kelas A, digunakan pada kapal-kapal yang tercantum dalam SOLAS
Chapter V(dan kapal lain di beberapa negara)
· Kelas B, menggunakan daya yang kecil, biaya yang relativ murah
untuk penggunaan pasar non-SOLAS.
Varisai-variasi yang lain saat ini sedang dalam pengembangan dan
di khususkan untuk penggunaan di stasiun, pertolongan navigasi darura dan SAR,
yang mana peralatan tersebut akan menjadi pengganti dari peralatan sebelumnya.
Khusus untuk kelas A, transponder AIS ini terdiri dari sebuah
transmitter VHF, 2 penerima VHF TDMA, satu penerima VHF DSC, penghubung menuju
display dan sistem sensor menggunakan komunikasi elektronik berstandar maritime
(seperti NMEA 0183, yang dikenal dengan IEC 61162). Pengalokasian waktu menjadi
bagian yang sangat vital untuk proses sinkronisasi yang baik dan pemetaan untuk
kelas A. Oleh karena itu, setiap unit diharuskan memiliki penerima GPS
internal.
Dunia kemaritim, Navigasi
atau penuntun arah mempunyai peranan yang sangat penting, karena digunakan
sebagai penunjuk jalan bagi keluar masuk kapal di pelabuhan dengan aman dan
lancar, untuk itu kami ambil garis kesimpulan sebagai berikut terkait dengan
Navigasi Pelayaran yaitu, mengetahui
jenis dan fungsi alat navigasi sangat penting, hal ini dikarenakan banyaknya
bahaya navigasi yang dapat mengancam keselamatan pelayaran, dan untuk
menghindarinya dibutuhkan pengetahuan tentang alat-alat navigasi untuk
menentukan alat mana yang harus digunakan pada saat terjadi suatu bahaya
navigasi.
beberapa fungsi alat navigasi pada paper ini adalah, GPS
diperlukan untuk menentukan posisi kapal, Radar digunakan untuk melihat keadaan
di sekitar kapal pada jarak yang sudah ditentukan sebelumnya, AIS digunakan
untuk mengidentifikasi kapal yang sedang mendekati kapal kita, RDF untuk
mencari arah gelombang radio dan dapat juga digunakan sebagai penanda pada
kapal penangkap ikan.
sebelum
kita melihat apa saja alat navigasi kapal terlebih dahulu kita harus mengetahui
apa yang dimaksud dengan navigasi.
Navigasi adalah penentuan posisi dan
arah perjalanan baik di medan sebenarnya atau di peta, dan oleh sebab itulah
pengetahuan tentang kompas dan peta, radar, arpa, GMDSS, live saving
equipment, dan buku buku publikasi serta teknik penggunaannya
haruslah dimiliki dan dipahami.
Sebelum kompas ditemukan, navigasi dilakukan dengan melihat posisi
benda-benda langit seperti matahari dan bintang-bintang dilangit, yang tentunya
bermasalah kalau langit sedang mendung. kapal kapal sekarang sudah canggig
canggih baik dari system elektronik yg terus bermunculan sehingga
mempermudahkan kita dalam menentukan posisi kapal. tapi alat alat tradisional
yg di ajarkan Bpk. ML Palumian jgn di lupakan karena suatu saat pasti kita
harus mempergunakannya. banyak buku buku yg terbit oleh Captain captain
senior kita yg mengajarkan cara melayari kapal dgn baik. salah satunya
adalah perangakat navigasi, semua pelaut harus mengenal dan dapat
menggunakannya semaksimal mungkil agar tercapai keselamatan dalam rute
pelayarannya, apalagi adik adik kita yg masi taruna mereka wajib
hukumnya. salah satu alat alat tersebut sebagai berikut:
1.Peta merupakan perlengkapan utama dalam pelayaran penggambaran
dua dimensi (pada bidang datar) keseluruhan atau sebagian dari permukaan bumi
yang diproyeksikan dengan perbandingan/skala tertentu
atau dengan kata lain representasi dua dimensi dari suatu ruang
tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi.
Proyeksi peta menurut jenis bidang proyeksi dibedakan :
Proyeksi bidang datar / Azimuthal / Zenithal
Proyeksi Kerucut
Proyeksi Silinder
Proyeksi peta menurut kedudukan bidang proyeksi dibedakan :
Proyeksi normal
Proyeksi miring
Proyeksi transversal
Proyeksi peta menurut jenis unsur yang bebas distorsi dibedakan :
Proyeksi conform, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan
besarnya sudut
Proyeksi equidistant, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya panjang jarak
Proyeksi equidistant, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya panjang jarak
Proyeksi equivalent, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya luas suatu daerah pada bidang lengkung
2. Kompas adalah alat penunjuk arah yang selalu menunjuk kearah Utara,
dengan melihat arah Utara-Selatan pada Kompas dan dengan membandingkannya
dengan arah Utara Peta kita sudah dapat mengorientasikan posisi pada peta
Kompas adalah alat navigasi untuk mencari arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat. Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah mata angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan, timur, dan barat. Apabila digunakan bersama-sama dengan jam dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih berpedoman pada kedudukan bintang untuk menentukan arah.
Alat apa pun yang memiliki batang atau jarum magnetis yang bebas
bergerak menunjuk arah utara magnetis dari magnetosfer sebuah planet sudah bisa
dianggap sebagai kompas. Kompas jam adalah kompas yang dilengkapi dengan jam
matahari. Kompas variasi adalah alat khusus berstruktur rapuh yang digunakan
dengan cara mengamati variasi pergerakan jarum. Girokompas digunakan untuk
menentukan utara sejati.
Lokasi magnet di Kutub Utara selalu bergeser dari masa ke masa.
Penelitian terakhir yang dilakukan oleh The Geological Survey of Canada
melaporkan bahwa posisi magnet ini bergerak kira-kira 40 km per tahun ke arah
barat laut.
Berikut ini adalah arah mata angin yang dapat ditentukan kompas.
Berikut ini adalah arah mata angin yang dapat ditentukan kompas.
Utara (disingkat U atau N)
Barat (disingkat B atau W)
Timur (disingkat T atau E)
Selatan (disingkat S)
Barat laut (antara barat dan utara, disingkat NW)
Timur laut (antara timur dan utara, disingkat NE)
Barat daya (antara barat dan selatan, disingkat SW)
Tenggara (antara timur dan selatan, disingkat SE)
3. GPS Salah satu perlengkapan modern untuk navigasi adalah Global
Positioning Satelite/GPS adalah perangkat yang dapat mengetahui posisi
koordinat bumi secara tepat yang dapat secara langsung menerima sinyal dari
satelit. Perangkat GPS modern menggunakan peta sehingga merupakan perangkat
modern dalam navigasi di darat, kapal di laut, sungai dan danau serta pesawat
udara
Global Positioning System (GPS) adalah satu-satunya sistem navigasi satelit yang berfungsi dengan baik. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS anatara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India.
Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika
Serikat, dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS (kesalahan umum adalah bahwa
NAVSTAR adalah sebuah singkatan, ini adalah salah, NAVSTAR adalah nama yang
diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program
GPS).[1] Kumpulan satelit ini diurus oleh 50th Space Wing Angkatan Udara
Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem ini sekitar US$750 juta per tahun,[2]
termasuk penggantian satelit lama, serta riset dan pengembangan.
4. Radar sangat bermanfaat dalam navigasiKapal laut dan kapal terbang
modern sekarang dilengkapi dengan radar untuk mendeteksi kapal/pesawat lain,
cuaca/ awan yang dihadapi di depan sehingga bisa menghindar dari bahaya yang
ada di depan pesawat/kapal.
Radar (dalam bahasa Inggris merupakan singkatan dari radio detection and ranging, yang berarti deteksi dan penjarakan radio) adalah sistem yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat dan hujan. Istilah radar pertama kali digunakan pada tahun 1941, menggantikan istilah dari singkatan Inggris RDF (Radio Directon Finding). Gelombang radio kuat dikirim dan sebuah penerima mendengar gema yang kembali. Dengan menganalisa sinyal yang dipantulkan, pemantul gema dapat ditentukan lokasinya dan kadang-kadang ditentukan jenisnya. Walaupun sinyal yang diterima kecil, tapi radio sinyal dapat dengan mudah dideteksi dan diperkuat.
Gelombang radio radar dapat diproduksi dengan kekuatan yang
diinginkan, dan mendeteksi gelombang yang lemah, dan kemudian diamplifikasi(
diperkuat ) beberapa kali. Oleh karena itu radar digunakan untuk mendeteksi
objek jarak jauh yang tidak dapat dideteksi oleh suara atau cahaya. Penggunaan
radar sangat luas, alat ini bisa digunakan di bidang meteorologi, pengaturan lalu
lintas udara, deteksi kecepatan oleh polisi, dan terutama oleh militer.
A maritime radar with Automatic
Radar Plotting Aid (ARPA) kemampuan dapat membuat
trek menggunakan kontak radar . Sistem ini dapat menghitung kursus objek
dilacak , kecepatan dan titik terdekat pendekatan ( CPA ) , sehingga tahu jika
ada bahaya tabrakan dengan kapal atau daratan lainnya .
A ARPA khas memberikan presentasi dari situasi saat ini dan
menggunakan teknologi komputer untuk memprediksi situasi masa depan . Sebuah
ARPA menilai risiko tabrakan , dan memungkinkan operator untuk melihat manuver
yang diusulkan oleh ship.While sendiri berbagai model ARPAs yang tersedia di
pasar , fungsi berikut biasanya tersedia :
a . Benar atau relatif presentasi gerak radar .
b . Akuisisi otomatis target
ditambah akuisisi manual. Digital membaca-out target diakuisisi yang
menyediakan kursus , kecepatan, jangkauan , bantalan , titik terdekat
pendekatan ( CPA , dan waktu untuk CPA ( TCPA ) .
c . Kemampuan untuk menampilkan
informasi penilaian tabrakan langsung pada PPI , dengan menggunakan vektor (
benar atau relatif) atau sekitar Diprediksi grafis Danger ( PAD ) display .
d . Kemampuan untuk melakukan
manuver uji coba , termasuk perubahan tentu saja , perubahan kecepatan , dan
dikombinasikan perubahan kursus / kecepatan . Stabilisasi tanah otomatis untuk
keperluan navigasi .
e . ARPA memproses informasi
radar jauh lebih cepat daripada radar konvensional namun masih tunduk pada
pembatasan yang sama .
f . Data ARPA hanya seakurat
data yang berasal dari input seperti giro dan kecepatan log .
5. Telegraf merupakan
sebuah mesin untuk mengirim dan menerima pesan pada jarak jauh.mengunahkan Kode
Morse dengan frekwensi gelobang radio, kode
morse adalah metode dalam
pengiriman informasi, dengan menggunakan standard data pengiriman nada atau
suara,cahaya dengan membedakan ketukan dash dan dot dari pesan kalimat,
kata,huruf, angka dan tanda baca. Kode morse dapat dikirimkan melalui
peluit,bendera, cahaya, dan ketukan morse.
6. Sonar (Singkatan dari bahasa Inggris: sound navigation and
ranging), merupakan istilah Amerika
yang pertama kali digunakan semasa Perang Dunia, yang berarti penjarakan dan
navigasi suara, adalah sebuah teknik yang menggunakan penjalaran suara dalam
air untuk navigasi atau mendeteksi kendaraan air lainnya. Sementara itu,
Inggris punya sebutan lain untuk sonar, yakni ASDIC (Anti-Submarine Detection
Investigation Committee. Sonar merupakan sistem yang menggunakan gelombang
suara bawah air yang dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan
menetapkan lokasi obyek di bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut.
Sejauh ini sonar telah luas digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau,
mendeteksi kedalaman, penangkapan ikan komersial, keselamatan penyelaman, dan
komunikasi di laut.
Cara kerja perlengkapan sonar adalah dengan mengirim gelombang
suara bawah permukaan dan kemudian menunggu untuk gelombang pantulan (echo).
Data suara dipancar ulang ke operator melalui pengeras suara atau ditayangkan
pada monitor.
7. EPIRB cara kerja melalui
Cospas-Sarsat merupakan sistem search and Rescue (SAR) berbasis satelit
internasional yang pertama kali digagas oleh empat negara yaitu Perancis,
Kanada, Amerika Serikat dan Rusia (dahulu Uni Soviet) pada tahun 1979. Misi
program Cospas-Sarsat adalah untuk memberikan bantuan pelaksanaan SAR dengan
menyediakan distress alert dan data lokasi secara akurat, terukur serta dapat
dipercaya kepada seluruh komonitas internasional. Tujuannya agar dikuranginya
sebanyak mungkin keterlambatan dalam melokasi suatu distress alert sehingga
operasi akan berdampak besar dalam peningkangkatan probabilitas keselamatan
korban. Keempat negara tersebut mengemabangkan suatu sistem satelit yang mampu
mendeteksi beacon pada frekuensi 121,5/243 MHz dan 406 MHz. Emergency Position-Indicating
Radio Beacon (EPIRB)adalah beacon 406 Mhz untuk pelayaran merupakan elemen dari
Global Maritime Distress Safety System (GMDSS) yang didesain beroperasi dengan
sistem the Cospas-Sarsat. EPIRB sekerang menjadi persyaratan dalam konvensi
internasioal bagi kapal Safety of Life at Sea (SOLAS). Mulai 1 Februari 2009,
sistem Cospas-Sarsat hanya akan memproses beacon pada frekuensi 406 MHz. Cospas
merupakan akronim dari Cosmicheskaya Sistyema Poiska Avariynich Sudov sedangkan
Sarsat merupakan akronim dari Search And Rescue Satellite-Aided Tracking
Prinsip Kerja
Ketika beacon aktif, sinyal akan diterima oleh satelit selanjutnya
diteruskan ke Local User Terminal (LUT) untuk diproses seperti penentuan
posisi, encoded data dan lain-lainnya. Selanjutnya data ini diteruskan ke
Mission Control Cetre (MCC) di manage. Bila posisi tersebut diluar wilayahnya
akan dikirim ke MCC yang bersangkutan, bila di dalam wilayahnya makan akan
diteruskan ke instansi yang bertanggung jawab.
8. Navtex ,adalah sistem otomatis
internasional untuk langsung mendistribusikan peringatan maritim navigasi,
ramalan cuaca dan peringatan, pencarian dan penyelamatan pemberitahuan dan
informasi yang serupa dengan kapal. A, rendah-biaya kecil dan mandiri
"pintar" pencetakan radio penerima dipasang di jembatan, atau tempat
dari mana kapal yang berlayar, dan memeriksa setiap pesan yang masuk untuk
melihat apakah telah diterima selama transmisi sebelumnya, atau jika itu adalah
kategori tidak tertarik untuk menguasai kapal. Frekuensi transmisi pesan ini
adalah 518 kHz dalam bahasa Inggris, sementara 490 kHz digunakan untuk
menyiarkan dalam bahasa lokal.
Pesan dikodekan dengan kode sundulan diidentifikasi oleh
menggunakan alfabet untuk mewakili stasiun penyiaran, jenis pesan, dan diikuti
oleh dua angka yang menunjukkan nomor urut pesan.
9. Search and Rescue Transponder (SART) perangkat yang digunakan untuk menemukan kelangsungan hidup
kerajinan atau pembuluh tertekan dengan menciptakan serangkaian titik pada
layar radar 3 cm kapal menyelamatkan itu. Jangkauan deteksi antara perangkat
ini dan kapal, tergantung pada ketinggian radar tiang kapal dan ketinggian
SART, biasanya sekitar 15 km (8 mil laut). Perhatikan bahwa radar laut tidak
dapat mendeteksi SART bahkan dalam jarak ini, jika pengaturan radar tidak
dioptimalkan untuk deteksi SART.
Setelah terdeteksi oleh radar, SART yang akan menghasilkan
indikasi visual dan aural.
10. Radio GMDSS Digital Selective Calling
(DSC) pada MF, HF dan VHF radio maritim sebagai bagian dari sistem GMDSS. DSC
terutama ditujukan untuk memulai kapal-ke-kapal, kapal-ke-pantai dan
pantai-ke-kapal telepon radio dan MF / HF radiotelex panggilan. Panggilan DSC
juga dapat dibuat untuk stasiun individu, kelompok stasiun, atau "semua
stasiun" dalam jangkauan seseorang. Setiap kapal DSC-dilengkapi, stasiun
pantai dan kelompok ditugaskan unik 9-digit Maritime Mobile Service Identity.
Alert distress DSC, yang terdiri dari sebuah pesan marabahaya
terformat, digunakan untuk memulai komunikasi darurat dengan kapal dan pusat
koordinasi penyelamatan. DSC dimaksudkan untuk menghilangkan kebutuhan bagi
orang-orang di jembatan kapal atau di pantai untuk terus menjaga penerima radio
pada saluran radio suara, termasuk saluran VHF 16 (156,8 MHz) dan 2182 kHz
sekarang digunakan untuk marabahaya, keselamatan dan panggilan. Sebuah arloji
mendengarkan kapal kapal GMDSS dilengkapi pada 2182 kHz
11. Sextans adalah konstelasi
khatulistiwa minor yang diperkenalkan pada abad ke-17 oleh Johannes Hevelius.
Namanya adalah Latin untuk sekstan astronomi, instrumen yang Hevelius sering
melakukan penggunaan dalam pengamatannya Dalam, Dunia Pelayaran di gunakan
untuk menentukan Posisi Kapal Artikel Baru Menghitung ketingaian Benda Angkasa
Dan azimutnya.
12. LORAN (LOng RAnge
Navigation[1]) adalah sistem navigasi radio terestrial menggunakan
frekuensi rendah pemancar radio yang menggunakan beberapa pemancar (
multilateration ) untuk menentukan lokasi dan / atau kecepatan penerima . Versi
saat ini dari LORAN umum digunakan adalah LORAN - C , yang beroperasi di bagian
frekuensi rendah dari spektrum EM 90-110 kHz . , Terutama untuk melayani
sebagai cadangan untuk GPS dan metode navigasi GNSS systemsThe lain yang
disediakan oleh LORAN didasarkan pada prinsip perbedaan waktu antara penerimaan
sinyal dari sepasang pemancar radio . [ 3 ] A diberikan konstan perbedaan waktu
antara sinyal dari dua stasiun dapat diwakili oleh garis hiperbolik posisi (
LOP ) . Jika posisi dua stasiun disinkronkan diketahui , maka posisi penerima
dapat ditentukan sebagai suatu tempat pada kurva hiperbolik tertentu di mana
perbedaan waktu antara sinyal yang diterima adalah konstan . Dalam kondisi
ideal, hal ini secara proporsional setara dengan perbedaan jarak dari receiver
ke masing-masing dari dua stasiun .
Dengan sendirinya , dengan hanya dua stasiun , posisi 2 dimensi
penerima tidak dapat diperbaiki . Sebuah aplikasi kedua prinsip yang sama harus
digunakan , didasarkan pada perbedaan waktu dari sepasang yang berbeda dari
stasiun . Dalam prakteknya , salah satu stasiun dalam pasangan kedua mungkin
juga - dan sering -in adalah pasangan pertama . Dengan menentukan persimpangan
dua kurva hiperbolik diidentifikasi oleh penerapan metode ini , memperbaiki
geografis dapat ditentukan .
13. Nautical publications istilah
teknis digunakan di kalangan maritim menggambarkan satu set publikasi, umumnya
diterbitkan oleh pemerintah pusat, untuk digunakan dalam navigasi yang aman
kapal, perahu, dan kapal serupa.
semua buku buku navigasi yg berhubungan dengan daerah yg akan di
layari harus ada di atas kapal sebagai panduan bagi para navigator. agar
terciptanya pelayaran yg aman/safe navigation
14. Marine VHF radio diinstal
pada semua kapal besar dan kapal kecil yang paling bermotor . Hal ini digunakan
untuk berbagai tujuan , termasuk memanggil tim penyelamat dan berkomunikasi
dengan pelabuhan , kunci , jembatan dan marina , dan beroperasi di rentang
frekuensi VHF , antara 156-174 MHz . Meskipun banyak digunakan untuk
menghindari tabrakan , penggunaannya untuk tujuan ini adalah perdebatan dan
sangat tidak dianjurkan oleh beberapa negara , Satu set VHF laut merupakan
pemancar dan penerima gabungan dan hanya beroperasi pada standar , frekuensi
internasional dikenal sebagai saluran . Saluran 16 ( 156,8 MHz ) adalah
panggilan internasional dan distress
VHF Marine kebanyakan menggunakan " simplex " transmisi
, dimana komunikasi hanya dapat terjadi dalam satu arah pada satu waktu .
Sebuah tombol transmit di set atau mikrofon menentukan apakah itu beroperasi
sebagai pemancar atau penerima . Mayoritas saluran Namun , yang dikhususkan
untuk " duplex " transmisi saluran di mana komunikasi dapat terjadi
di kedua arah secara bersamaan [ 3 ] . Setiap channel duplex memiliki dua tugas
frekuensi . Hal ini terutama karena , pada hari-hari sebelum ponsel dan satcomms
menjadi luas , saluran dupleks dapat digunakan untuk menempatkan panggilan pada
sistem telepon umum untuk biaya melalui operator laut . Fasilitas ini masih
tersedia di beberapa daerah , meskipun penggunaannya sebagian besar telah mati
. Di perairan AS , Marinir radio VHF juga dapat menerima siaran radio cuaca ,
di mana mereka yang tersedia , pada hanya menerima saluran WX1 , wx2 , dll
13. Inmarsat-C is a two-way, layanan paket data yang
dioperasikan oleh perusahaan telekomunikasi Inmarsat. Layanan ini telah disetujui
untuk digunakan di bawah Distress Global Maritim dan Keselamatan System
(GMDSS), memenuhi persyaratan untuk Keamanan Kapal Sistem Alert (SSAS) yang
didefinisikan oleh Marine Organization (IMO) dan layanan yang paling banyak
digunakan dalam Sistem Pemantauan Kapal nelayan (VMS).
Layanan ini menawarkan transfer data, e-mail, SMS, panggilan kru,
teleks, pemantauan jarak jauh, pelacakan (pelaporan posisi); grafik dan
informasi cuaca, informasi maritim keselamatan (MSI), keamanan maritim, GMDSS,
dan SafetyNet dan FleetNET jasa.
Layanan ini dioperasikan melalui Inmarsat-C Transceiver atau daya
yang lebih rendah mini-C Transceiver. Kedua korban dan disetujui untuk layanan
service.The yang sama yang tersedia untuk maritim, tanah mobile dan
aeronautical digunakan.
14. The Automatic Identification System (AIS)adalah jarak pendek sistem pelacakan pesisir digunakan pada
kapal dan dengan Lalu Lintas Kapal Jasa ( VTS ) untuk mengidentifikasi dan
menemukan kapal oleh elektronik pertukaran data dengan kapal lain di dekatnya
dan stasiun VTS . Informasi seperti identifikasi yang unik , posisi , arah dan
kecepatan dapat ditampilkan pada layar atau ECDIS . AIS dimaksudkan untuk
membantu petugas watchstanding kapal dan memungkinkan pihak berwenang maritim
untuk melacak dan memantau pergerakan kapal , dan mengintegrasikan VHF sistem
transceiver standar seperti penerima LORAN - C atau Global Positioning System ,
dengan sensor navigasi elektronik lainnya , seperti gyrocompass atau tingkat
indikator gilirannya .
( IMO ) Konvensi Internasional Organisasi Maritim Internasional
untuk Keselamatan Jiwa di Laut ( SOLAS ) membutuhkan AIS untuk dipasang di atas
kapal voyaging internasional dengan tonase kotor ( GT ) dari 300 atau lebih ton
, dan semua kapal penumpang terlepas dari ukuran . Diperkirakan bahwa lebih
dari 40.000 kapal saat ini membawa kelas AIS peralatan A . [ Rujukan? ]
Kapal luar AIS jangkauan radio dapat dilacak dengan sistem Long
Range Identifikasi dan Pelacakan dengan transmisi kurang sering
15. Binoarculs, teropong atau teleskop
teropong adalah sepasang teleskop identik atau cermin - simetris dipasang side
- by-side dan selaras untuk menunjuk secara akurat ke arah yang sama ,
memungkinkan pengunjung untuk menggunakan kedua mata dengan visi teropong saat
melihat obyek yang jauh . Sebagian besar ukuran yang akan diselenggarakan
dengan menggunakan kedua tangan , meskipun ada jenis jauh lebih besar . Kecil ,
teropong daya rendah untuk digunakan di acara-acara kinerja dikenal sebagai
kacamata opera ( lihat di bawah ) . Banyak singkatan berbeda yang digunakan
untuk teropong , termasuk gelas dan sampah
Tidak seperti teleskop monokuler , teropong memberikan pengguna
gambar tiga dimensi : dua pandangan , disajikan dari sudut pandang yang sedikit
berbeda untuk setiap mata pemirsa , menghasilkan tampilan yang digabung dengan
persepsi kedalaman . Tidak perlu untuk menutup atau menghalangi satu mata untuk
menghindari kebingungan , seperti biasa dengan teleskop monokuler . Penggunaan
kedua mata juga secara signifikan meningkatkan ketajaman visual yang dirasakan
, bahkan pada jarak di mana persepsi kedalaman tidak jelas (seperti ketika
melihat obyek astronomi ) .
16. Echo sounder adalah teknik menggunakan
pulsa suara diarahkan dari permukaan atau dari kapal selam secara vertikal ke
bawah untuk mengukur jarak ke bawah melalui gelombang suara . Echo terdengar
juga dapat merujuk kepada hydroacoustic "echo sounder " didefinisikan
sebagai suara aktif dalam air ( sonar ) , Jarak diukur dengan mengalikan
setengah waktu dari pulsa keluar sinyal untuk kembalinya dengan kecepatan suara
di dalam air , yang kira-kira 1,5 kilometer per detik . Echo terdengar secara
efektif aplikasi tujuan khusus dari sonar yang digunakan untuk menemukan
bottom.As serta bantuan untuk navigasi ( sebagian besar kapal yang lebih besar
akan memiliki setidaknya sounder kedalaman sederhana ) , echo terdengar umumnya
digunakan untuk memancing . Variasi elevasi sering mewakili tempat di mana ikan
berkumpul . Sekolah ikan juga akan mendaftar. Kebanyakan memetakan kedalaman
laut menggunakan speed suara rata-rata atau standar. Dimana akurasi yang lebih
besar diperlukan rata-rata dan bahkan standar musiman dapat diterapkan ke
daerah laut . Untuk kedalaman akurasi yang tinggi , biasanya terbatas pada
tujuan khusus atau survei ilmiah , sensor mungkin diturunkan untuk mengamati
faktor-faktor ( suhu, tekanan dan salinitas ) digunakan untuk menghitung
kecepatan suara dan dengan demikian menentukan kecepatan suara aktual dalam
kolom air lokal
Dari rangkuman di atas seperti telegraf saat ini sudah tidak di
gunakan lagi. dan mengenai inmarsat masi ada inmarsat A dan M yg biasa di
gunakan. biasanya di kapal mengunakan 2 system inmarsat A dan C karena biaya
dan cost serta system lebih mudah. dalam pengiriman fax, email dan call.
perangkat navigasi yg traditional pun masi banyak yg belum termasuk, seperti
topdal merka, dan ssebagainya.ini hanya sebagian semoga bermanfaat buat
calon pelaut atau pelautnya sendiri yg ingin mengingat lagi alat alat navigasi
di atas kapal.
No comments:
Post a Comment